Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beton Bawah Jembatan Glagah Ambrol, Kendaraan Dialihkan ke Jalan Nasional

Kompas.com - 26/09/2022, 12:51 WIB
Dani Julius Zebua,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com -Pengalihan arus lalu lintas berlangsung di jalur lintas Selatan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Semua kendaraan roda empat dan selebihnya dilarang melintasi  jembatan yang berada di atas Sungai Serang ini.

Kendaraan itu dialihkan ke jalan nasional Jalan Wates – Purworejo.

“Kami sudah koordinasi dengan Satker PJR untuk pengalihan lalu lintas. Semua kendaraan diarahkan ke jalan nasional,” kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kulon Progo, Sukirno via telepon, Senin (26/9/2022).

Baca juga: Sungai Ciawi Meluap, Jembatan di Dusun Bangbayang Garut Putus Lagi, 1.300 Warga Terisolasi

Pengalihan arus lalu lintas dilakukan setelah adanya temuan kerusakan di sisi barat jembatan Glagah. Beton di bawah jembatan ambrol. Besi beton bahkan sampai terlihat. Selain itu, lantai jembatan juga mengalami penurunan sedikitnya 5 Cm.

Sukirno mengungkapkan, kondisi jembatan itu dinilai membahayakan jembatan dan pengguna jalan.

“Karenanya kami, polisi lalu lintas dan warga mengamankan jembatan untuk tidak dilintasi. Roda empat tidak boleh lewat, roda dua saja yang masih boleh,” kata Sukirno.

Jembatan Glagah, begitu sebutan warga, dibangun pada 1998 dengan panjang sekitar 50 meter. Jembatan itu berada di Jalan Daendels atau jalur alternatif orang yang ingin lewat Selatan.

Jalur ini jalur alternatif kendaraan besar, logistik, hingga truk angkut material seperti galian C dan pasir.

Kasat Lantas Polres Kulon Progo, IPTU Johan Rinto Damar Jati mengungkapkan, polisi masih berkoordinasi dengan Dishub untuk memasang rambu. Sementara ini, polisi meletakkan water barrier dan sejumlahihimbauan di beberapa titik agar pengendara melintasi jalan Wates-Purworejo.

Pengendara yang datang dari Timur dan hendak melewati jalan Daendels akan menemui imbauan itu sejak di Tugu Simpang Brosot, Galur. Begitu pula yang dari Barat akan menemui imbauan di Simpang Tiga Satuan Radar Congot.

“Dari Barat terlanjur lurus, maka sebelum jembatan akan kita arahkan ke simpang tiga Demen. Dari Timur telanjur lurus, sebelum jembatan Glagah ada simpang tiga Karangwuni, belok kanan ke Sogan,” kata IPTU Johan.

Kebijakan ini berawal dari keluhan pengendara adanya penurunan aspal, terutama kendaraan besar. Pengendara selalu merasakan getaran kendaraan makin keras saat lewat di sisi Barat jembatan.

Pengendara kendaraan besar merasa jalan mengalami penurunan lebih dalam di banding hari-hari sebelumnya. Keluhan itu diperkuat temuan warga yang sedang memancing di bawah jembatan. Warga melihat keanehan pada retakan di bawah jembatan.

Baca juga: Jembatan 30 Meter di Bogor Ambles, BPBD Sebut karena Longsor

Beton bagian bawah sudah ambrol memanjang. Tulang besi beton sampai terlihat. Pemancing itu melaporkan hal ini ke Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulon Progo, Minggu (25/9/2022) sore.

Anggota Satlinmas mendatangi lokasi dan memastikan kebenaran. Ia merekam retakan dan melaporkannya ke berbagai dinas terkait.

Dalam waktu singkat, aparat, relawan dan warga berkumpul mengamankan jembatan. Aparat langsung melakukan rekayasa lalu lintas karena jembatan ditutup.

“Warga kita sedang memancing lalu melihat kerusakan itu. Lapor ke kami dan kami teruskan ke dinas terkait,” kata Koordinator SRI V Kulon Progo, Aris Widyatmoko di ujung telepon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Yogyakarta
Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Yogyakarta
Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Yogyakarta
Nekat Merokok, 11 Penumpang KAI Diturunkan Paksa sepanjang 2024

Nekat Merokok, 11 Penumpang KAI Diturunkan Paksa sepanjang 2024

Yogyakarta
Mesum di Sekolah, Dua Guru di Gunungkidul Dipecat

Mesum di Sekolah, Dua Guru di Gunungkidul Dipecat

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com