YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mendapat ternak yang sudah menerima vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman, DI Yogyakarta, memasang eartag Secure QR Code yang terhubung secara digital.
Nantinya, dinas akan menargetkan 37.000 ekor sapi maupun kerbau seantero kabupaten akan menerima eartag dengan barcode tersebut.
Kepala Suparmono mengatakan, penandaan dan pendataan pada ternak pasca vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ini menggunakan tanda pengenal atau identitas pada ternak berupa Eartag Secure QR Code.
Baca juga: Terima Tambahan 1,2 Juta Dosis Vaksin PMK, Ini Target Pemprov Jatim
"Eartag Secure QR Code ini terhubung secara digital melalui aplikasi yang bernama “Identik PKH” pada handphone berbasis android," ujar Suparmono dalam keterangan tertulis, Senin (19/09/2022).
Suparmono mengatakan, langkah ini dilakukan untuk menindaklanjuti Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 559/Kpts/PK.300/M/7/2022 tentang penandaan dan pendataan ternak dalam rangka penanggulangan PMK.
"Aplikasi sudah tersedia dan dapat diunduh melalui PlayStore," ungkapnya.
Menurut Suparmono, pendataan tersebut dilakukan untuk mengidentifikasi ternak-ternak yang telah divaksin melalui kartu vaksin virtual yang dapat dilihat oleh siapa pun melalui aplikasi tersebut.
Pemasangan eartag ini bertujuan untuk memudahkan pencatatan dan pendataan, monitoring jumlah populasi hewan, status reproduksi, dan distribusi melalui penerapan teknologi informasi dan komunikasi, serta seleksi dalam tata laksana pemeliharaan ternak, dan sebagai identitas ternak ( KTP ) ternak.
"Sasaranya ternak yang telah divaksin, ternak yang belum divaksin, ternak yang tidak divaksin yang berada di wilayah Kabupaten Sleman," ungkapnya.
Baca juga: Tak Punya Syarat Kesehatan PMK, Ribuan Ternak Ditahan di Pelabuhan Bakauheuni
Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman mulai mengawali melaksanakan penandaan dan pendataan ternak dengan menggunakan tanda pengenal atau identitas berupa Eartag Secure QR Code dari wilayah Dusun Srunen, Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan. Penandaan dan pendataan di wilayah Srunen ini mulai digelar pada 16 September 2022.
"Diawali dari Wilayah Dusun Srunen Glagaharjo Cangkringan sejumlah 100 ekor ternak. Ditargetkan ternak di Kabupaten Sleman yang akan dipasang eartag sebanyak 37.000 ekor Sapi dan Kerbau," tegasnya.
Suparmono menjelaskan penandaan ternak ini dilakukan pada hewan rentan PMK seperti sapi, kerbau, kambing, domba dan babi.
Baca juga: Petrokimia Gresik Beri Bantuan Rp 150 Juta untuk Peternak Terdampak Wabah PMK
Hewan yang telah diberi tanda pengenal atau identitas (Eartag Secure QR Code) dilakukan pendataan melalui penginputan data identitas hewan dan identitas pemilik (peternak) pada aplikasi identik PKH.
Harapannya dengan penandaan dan pendataan secara digital ini dapat mendukung optimalisasi pelaksanaan pengendalian dan pencegahan perluasan kejadian PMK di lapangan.
"Serta untuk mengetahui jumlah populasi hewan, status reproduksi, dan distribusi melalui penerapan teknologi informasi dan Komunikasi," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.