Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kain Lurik: Sejarah, Motif, dan Fungsi

Kompas.com - 18/09/2022, 07:11 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Kain Lurik merupakan salah satu warisan budaya tak benda dari Indonesia yang sudah ada sejak lama.

Nama kain lurik sendiri berasal dari kata lorek yang dalam Bahasa Jawa berarti lajur atau garis, belang, dan dapat juga berarti corak.

Baca juga: Filosofi Motif Kain Tenun Lurik

Menjadi salah satu jenis kain tenun khas Indonesia, kain lurik berasal dari daerah Jawa, terutama di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta.

Kain lurik adalah jenis kain tradisional dengan ciri motif garis-garis vertikal dan horizontal yang dibuat dengan alat tenun.

Baca juga: Cerita Habibie dan Kain Lurik...

Sejarah kain lurik terpampang pada relief candi Borobudur, di mana terdapat alat tenun kain lurik yang dikenal dengan alat tenun gendong.

Kain lurik umumnya berwarna dominan gelap, seperti hitam, hijau tua, coklat tua, kuning tua, biru tua, merah tua, dan sebagainya.

Baca juga: Trotoar di Jalan Sudirman Akan Bermotif Lurik

Motif dasar kain lurik antara lain berupa corak garis searah dan panjang yang disebut dengan lajuran, garis searah dengan lebar kain yang disebut pakan malang, dan corak kecil-kecil yang disebut cacahan.

Sementara kain lurik polos dikenal dengan nama polosan, yang di daerah Solo dan Jogja dikenal dengan amanan wareg.

Bagi wanita Jawa, kain lurik biasa dijadikan sebagai kemben, jarik, selendang, atau stagen. Sementara bagi pria biasanya digunakan sebagai bahan baju surjan.

Ilustrasi pengrajin kain lurik.Dok.warta.jogjakota.go.id Ilustrasi pengrajin kain lurik.

Kain lurik memiliki makna filosofi yang tak bisa dilepaskan dari keberadaannya pada berbagai acara upacara adat.

Makna kain tersebut terletak pada motif dan warnanya, bahkan beberapa dianggap sangat sakral karena menjadi sumber nasihat, petunjuk, dan harapan.

Sebagai contoh adalah kain lurik gedog madu yang biasa digunakan dalam upacara adat mitoni ataupun siraman.

Kemudian kain lurik motif lasem yang biasa digunakan untuk bahan pakaian pengantin pada zaman dahulu.

Hingga saat ini masih terdapat beberapa lokasi yang menjadi sentra pembuatan kain lurik yang menarik perhatian para wisatawan.

Wisatawan tidak hanya bisa mendapat jenis kain lurik tradisional, namun berbagai kerajinan dari kain lurik seperti tas, dompet, sarung bantal, taplak meja, dan sebagainya.

Salah satu sentra kain lurik yang terkenal ada di daerah Klaten, Jawa Tengah yang bernama lurik Prasojo Klaten yang terkenal dengan coraknya.

Sementara di Yogyakarta terdapat sentra kain lurik yaitu Tenun Sutera Alam Tugu Mas yang menenun benang sutera yang bermotif lurik.

Sumber:
warisanbudaya.kemdikbud.go.id 
warta.jogjakota.go.id 
bob.kemenparekraf.go.id 
disperindag.jogjaprov.go.id  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com