Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Puluhan Tahun Beroperasi, Pelintasan Kereta di Kota Wates Ini Akan Ditutup

Kompas.com - 14/09/2022, 06:49 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Pelintasan sebidang jalan umum dengan rel kereta api Teteg Wetan, Kelurahan Wates, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan ditutup pada 20 September 2022.

Semua kendaraan akan dialihkan melewati underpass di Jalan Kemiri III, Pedukuhan Kemiri, Kalurahan Margosari, Kapanewon Pengasih.

PT Kereta Api Indonesia Daop VI Yogyakarta memasang spanduk bertuliskan rencana penutupan di pintu kereta Teteg Wetan yang sudah ada sejak lama.

Baca juga: Underpass Menuju Wates Beroperasi, Teteg Wetan” Pelintasan Kereta di Kulon Progo Akan Ditutup 20 September

“Kenapa kami minta Pak Bupati (teteg) ini dilakukan penutupan, karena seiring perjalanan waktu frekuensi KA semakin lama mengarah pada kondisi normal,” kata Ririn Widiastuti, Deputy EVP Daop VI Yogyakarta, Selasa (13/9/2022).

Daop VI menyebut pelintasan sebidang itu JPL (Jalur Pelintasan Langsung) 685. Menurut Ririn, penutupan memang sudah waktunya mengingat pergerakan kereta api meningkat pesat.

Tercatat, terdapat 10 jumlah perjalanan KA setiap hari di awal 2020. Saat itu masih puncak pandemi Covid-19 di negeri ini. Perjalanan waktu, pergerakan kereta naik hingga jadi 116 jumlah perjalanan KA.

Jumlah ini mendekati catatan sebelum massa pandemi, yakni 140 perjalanan kereta. “Jadi tinggal sedikit lagi, kita sudah mengarah ke kondisi normal,” kata Ririn.

Frekuensi pergerakan kereta masih akan bertambah, terutama KA Bandara dari 24 perjalanan sehari akan mencapai 30 perjalanan di 2023. Belum lagi pada musim tertentu akan ada penambahan jadwal kereta, seperti di hari besar keagamaan.

“Target yang ditetapkan sebanyak 30 (perjalanan) tapi baru bisa mendeliver 24 perjalanan. Hal ini karena sarana belum memadai,” kata Ririn.

Baca juga: 2 Siswa SMA di Sergai Tewas Tertabrak Kereta Api Saat Lewat Perlintasan KA Tanpa Palang

Selain itu, underpass di Jalan Kemiri III juga sudah beroperasi. Jalan di bawah jembatan KA itu terletak kurang 800 meter di sisi Timur Teteg Wetan. Pembangunan jalan dan underpass selesai pada 2021 lalu.

Dengan begitu, kendaraan bisa dialihkan lewat jalan tersebut.

“Itulah mengapa akhirnya kita akan audiensi ke bupati. Jika memungkinkan ini dilakukan penutupan, mengingat underpass Kemiri, sudah selesai pembangunan di 2021,” kata Ririn.

Bila KAI menilik peningkatan jumlah perjalanan kereta, Dinas Perhubungan Kulon Progo juga menilik kepadatan jalan raya yang melintasi Teteg lewat beberapa survei.

Survei menunjukkan terdapat 32.000 kendaraan melintasi Teteg Wetan antara 06.00-18.00. Sedangkan yang melintas di jalan baru underpass ada 17.000 kendaraan di waktu sama.

Dengan peningkatan jumlah kendaraan dan peningkatan pergerakan KA, potensi kemacetan semakin tinggi. Hal ini mengakibatkan antrean di pintu kereta bisa semakin panjang.

Baca juga: Rawan Kecelakaan, Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang Pintu di Malang Dipasangi Sirine

“KA (melintas) meningkat maka pintu kereta tutup buka juga semakin sering, sehingga antrean makin banyak,” kata L Bowo Pristiyanto, Kepala Dinas Perhubungan Kulon Progo.

Teteg Wetan tempat pertemuan Jalan Perwakilan, Jalan Sugiman dan Jalan Diponegoro. Ketika tutup nanti, Jalan Sugiman dan Jalan Perwakilan akan terhubung lewat underpass di Jalan Kemiri III atau lewat pelintasan di sebelah Barat. Arus di semua jalan nanti berlangsung dengan dua arah.

“Pertimbangan pergerakan perekonomian. Kalau satu arah, sedikit ada efek (dampak), tapi kita berharap tidak terjadi sehingga Diponegoro kami bikin dua arah,” kata Bowo.

Sejumlah fasilitas jalan raya sudah terpasang menyambut operasional underpass. Fasilitas berupa penerangan jalan, rambu, hingga petunjuk jalan. Dishub masih mengusahakan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas atau APILL untuk persimpangan yang padat kendaraan.

“Rekomendasi teknis kami memang harus ada APILL, terutama di simpang tiga DPRD. Kita sudah komunikasikan. Tapi secara prinsip harus ada APILL di sana,” kata Bowo.

Penutupan Teteg Wetan diawali dengan sosialisasi, pemasangan spanduk, hingga uji coba arus kendaraan selama 3-5 hari mulai 20 Desember. Setelah itu, pelintasan sebidang rencananya permanen ditutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Yogyakarta
Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Yogyakarta
Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Yogyakarta
Nekat Merokok, 11 Penumpang KAI Diturunkan Paksa sepanjang 2024

Nekat Merokok, 11 Penumpang KAI Diturunkan Paksa sepanjang 2024

Yogyakarta
Mesum di Sekolah, Dua Guru di Gunungkidul Dipecat

Mesum di Sekolah, Dua Guru di Gunungkidul Dipecat

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com