KULON PROGO, KOMPAS.com –Sejumlah pedagang memperkirakan harga komoditas dan bahan makanan di pasar akan naik dalam satu minggu ke depan.
Kenaikan ini respon pasar terhadap kenaikan harga Pertalite, Pertamax maupun Solar Dex tiga hari lalu.
Para pedagang pasar Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, sudah siap dengan semua kemungkinan sehingga menganggapnya hal biasa.
"Kalau ada (kenaikan BBM) ini mungkin (harga barang ikut) naik lagi. Kalau sekarang belum ada yang naik. Paling satu minggu lagi karena kami order setiap satu minggu sekali," kata Kajat, pedagang kelontong Pasar Bendungan, Senin (5/9/2022).
Baca juga: Harga BBM Naik, Pemprov DIY Akan Kurangi Jual Bahan Pokok ke Luar Daerah untuk Cegah Inflasi
Kajat penjual barang kelontong di lantai satu Pasar Bendungan. Ia menjual beras, kacang, tepung hingga mie kering, dan sebagainya.
Pedagang ini sudah mendapat kabar dari sejumlah sales bahwa komoditas barang dagangan akan naik harganya.
Sales pun menawarkan agar pemilik warung sedia membeli segera produk saat ini karena harga akan naik cukup signifikan sepekan ke depan.
Keluhan pembeli atas kenaikan harga bakal muncul karena ketidakstabilan harga seperti sekarang. Terlebih, pembeli terus menerus merasakan kenaikan berbagai komoditas barang di pasar, seperti bawang putih naik dari Rp 80.000 per lima kilogram jadi Rp 85.000 per lima kilogram. Bawang merah dari Rp 22.000 jadi Rp 23.000.
Kecap kemasan 520 ml sudah Rp 24.500 per pouch. Tepung terigu bisa naik dua kali, dari Rp 205.000 per sak menjadi Rp 210.000, lalu terakhir Rp 220.000 per sak.
“Satu bulan bisa naik dua kali,” kata Kajad.
Baca juga: Mahasiswa di Banyumas Kembali Gelar Aksi Tolak Harga BBM Bersubsidi Naik
Pedagang kelontong lainannya, Bu Ijuk mengungkapkan, sales sudah mewanti-wanti bahwa harga akan naik menyusul BBM naik. Kapan dan berapa nilai kenaikannya masih belum diketahui.
Sementara ini, dagangannya masih dengan harga sama. "Kalau sekarang belum ada yang naik," kata Ijuk.
Pemilik depot daging sapi dan daging giling di Pasar Bendungan, Bambang Yatimin mengungkapkan, daging sapi bakal menyusul. Bila mengikuti pengalaman kenaikan di hari besar dan hari raya, kali ini daging sapi bisa naik setidaknya Rp 10.000 per kilogram. Kenaikan ada sejak di tempat pemotongan hewan hingga ongkos transpor daging ke pasar.
Bambang berharap konsumen memaklumi kenaikan harga daging nanti.
“Jelas konsumen nanti kok mahal. Ya, mahal. Nanti kalau ada kenaikan, saya dikasih selebaran,” kata Bambang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.