Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Gudeg, Ikon Kuliner Khas Yogyakarta Favorit Wisatawan

Kompas.com - 06/09/2022, 19:12 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Gudeg yang terbuat dari nangka muda inilah yang umumnya ditemui di warung-warung gudeg di Yogyakarta.

Namun tak banyak yang tahu jika ada jenis gudeg yang dibuat dari bunga kelapa (manggar) dan tunas bambu (rebung).

Gudeg manggar disebut sebagai jenis gudeg yang unik dan menjad kesukaan para raja.

Sementara gudeg rebung jarang ditemukan di warung-warung karena merupakan menu makanan rumahan.

Variasi sajian gudeg pun berbeda-beda, mulai dari gudeg basah, gudeg kering, sampai gudeg mercon (super pedas).

Gudeg kering adalah gudeg yang disajikan dengan areh kental, sementara gudeg basah disajikan dengan areh encer.

Makanan Pendamping Gudeg

Gudeg biasanya tidak disajikan begitu saja bersama dengan nasi hangat, namun dilengkapi dengan makanan pendampingnya.

Nasi gudeg yang hangat biasanya akan disajikan dengan areh, yaitu kuah santan kental dengan citarasa manis dan gurih.

Ilustrasi aneka lauk di Gudeg Permata. KOMPAS.com/ Lea Lyliana Ilustrasi aneka lauk di Gudeg Permata.

Selain areh, gudeg juga disajikan bersama dengan lauk pauk lain yang menggugah selera.

Beberapa lauk pendamping gudeg antara lain tahu bacem, tempe bacem, telur bacem, serta ayam bacem baik potongan bagian yang utuh atau disuwir-suwir.

Sebagai penambah selera, ada juga sambal krecek yang terbuat dari kerupuk kulit sapi dan potongan tempe yang dimasak dengan cabai rawit, santan, dan bumbu rempah.

Sumber:
indonesia.go.id 
regional.kompas.com  (Editor : Rachmawati) 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Yogyakarta
Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Yogyakarta
30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com