Baik kereta Kanjeng Nyai Jimat maupun Kereta Gurdo masing-masing digunakan oleh Keraton Kasultanan Yogyakarta dan Keraton Kasunanan Surakarta setelah perjanjian Giyanti.
Ketika digunakan, Kanjeng Nyai Jimat akan ditarik oleh delapan atau empat kuda yang berwarna sama.
Seperti pusaka Keraton Yogyakarta lainnya, Kanjeng Nyai Jimat juga disimpan dan dirawat dengan baik.
Sebagai kereta pusaka, setiap bulan Sura pada hari Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon akan dilakukan Jamasan.
Dalam ritual Jamasan, Kereta Kanjeng Nyai Jimat akan dikeluarkan dari Museum Keraton untuk dibersihkan
Masyarakat yang menghadiri upacara Jamasan biasanya akan berupaya untuk mendapatkan air yang digunakan untuk membersihkan Kereta Kanjeng Nyai Jimat.
Air perasan jeruk nipis dan air kembang setaman yang telah digunakan dalam Jamasan Kereta Kanjeng Nyai Jimat dipercaya dapat membawa berkah serta dapat menyembuhkan penyakit.
Sumber:
kratonjogja.id
kebudayaan.kemdikbud.go.id
intisari.grid.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.