YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, mencatat ada ratusan penderita HIV/AIDS termasuk anak-anak. Data ini tercatat sejak 2006 silam.
Upaya pencegahan, yakni menggencarkan Voluntary Conseling Test (VCT) di seluruh kapanewon melalui 30 puskesmas yang ada.
"Warga bisa mendatangi puskesmas ketika membutuhkan VCT," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Zoonosis, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas kesehatan Gunungkidul, Yuyun Ika Pratiwi Yuyun kepada wartawan melalui telepon, Minggu (4/9/2022).
Baca juga: Cerita Siswa SD Penderita HIV/AIDS Dibully Temannya, KPPAD Bali: Si Tukang Bully Memang Agak Jahil
Yuyun menyatakan, banyak masyarakat yang masih takut melakukan tes, karena berbagai alasan. Mulai takut hingga malu.
Untuk itu pihaknya menyediakan layanan tes keliling untuk deteksi dini kasua HIV/AIDS ini.
"Kami juga menjaga kerahasiaan pasien maupun warga yang ingin mengikuti VCT," kata Yuyun.
Hingga kini, dari data Dinas Kesehatan Gunungkidul 2006 hingga sekarang, sudah ada 574 kasus penderita HIV dan 282 kasus pengidap Aids.
Untuk jenis kelamin pengidap HIV 324 kasus merupakan pasien laki-laki, dan perempuan ada 250 kasus.
Sementara AIDS, jumlah pasien laki-laki ada 164 orang dan perempuan sebanyak 118 orang.
Baca juga: IDAI Harap Vaksin HIV Hadir di Dunia dalam Waktu Dekat
Dari jumlah tersebut, untuk kategori anak-anak usia diketahui penderita HIV 8, AIDS 2. Kemudian usia kurang dari 1 tahun HIV 3, AIDS 2.
Usia 1 sampai 4 tahun HIV 11 orang, dan AIDS 6 orang; usia 5 sampai 14 tahun HIV sebanyak 14 anak, dan AIDS sebanyak 5 anak; dan usia 15 sampai 19 tahun HIV sebanyak 3 anak, dan AIDS 1 anak.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty menambahkan, pihaknya meminta tidak ada diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS. Sebab, diskriminasi akan memperburuk keadaan.
"Stop diskriminasi karena itu tidak akan menolong dan malah memperparah kondisi pasien," kata Dewi.
Pihaknya juga rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk pencegahan mulai setia terhadap pasangan, penggunaan alat kontrasepsi hingga tidak memakai suntik bekas pakai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.