Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Kencana Kiai Garuda Yeksa, Pusaka Keraton Yogyakarta yang Digunakan Pada Kirab Penobatan Sultan

Kompas.com - 04/09/2022, 20:00 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Keraton Yogyakarta memiliki berbagai pusaka yang masih terawat hingga kini, salah satunya adalah kereta kencana.

Kereta kencana merupakan kereta kuda kebesaran kerajaan yang dulunya digunakan sebagai kendaraan keluarga sultan.

Baca juga: Pria yang Naiki Kereta Kencana Pangeran Keraton Yogya Tanpa Izin Minta Maaf

Kereta-kereta tersebut dirawat dan tersimpan di museum Kareta Karaton Ngayogyakarta.

Baca juga: Viral Foto Pria Duduk di Atas Kereta Kencana Pangeran Keraton Yogya, Asisten: Ada Tata Kramanya

Salah satu kereta yang terkenal adalah Kareta Garuda Yeksa yang dibuat di Amsterdam, Belanda pada tahun 1861.

Baca juga: Mengenal Ki Jagaraksa, Kereta Kencana Pembawa Bendera Pusaka ke Istana

Kereta Kiai Garuda Yeksa adalah kereta kencana yang ditarik delapan ekor kuda.

Meski telah tersimpan lama, seluruh bagian kereta termasuk ornamen-ornamennya masih terjaga keasliannya.

Kereta Kiai Garuda Yeksa juga disebut merupakan hadiah dari Ratu Wilhelmina untuk Sultan Hamengkubuwono VI.

Hal ini menjelaskan adanya logo kerajaan Belanda yang bersanding dengan logo Sri Sultan Hamengku Buwono VI di bagian pintu kereta.

Selain itu, pada Kereta Kiai Garuda Yeksa terdapat ornamen hiasan berbentuk mahkota di bagian atas yang disepuh dengan emas asli.

Mahkota tersebut menunjukkan wibawa dari seorang pemimpin kerajaan yang makmur dan sejahtera.

Kereta Kiai Garuda Yeksa memiliki model yang sama dengan kereta kencana yang disebut Gouden Koets (Kereta Emas) yang digunakan Kerajaan Belanda.

Gouden Koets mulai digunakan Ratu Belanda setiap tahun untuk upacara kebesaran mulai pada tahun 1899 sampai sekarang.

Kereta ini telah dipergunakan sejak masa Sri Sultan Hamengkubuwono VI, namun saat ini hanya digunakan dalam prosesi penobatan sultan.

Dari awal pembuatan hingga sekarang, Kereta Kiai Garuda Yeksa telah digunakan pada kirab penobatan untuk Sri Sultan Hamengku Buwana VII hingga Sri Sultan Hamengku Buwana X.

 

Kereta Kiai Garuda Yeksa  pada kirab penobatan sultan.kebudayaan.kemdikbud.go.id Kereta Kiai Garuda Yeksa pada kirab penobatan sultan.

Kereta koleksi Keraton Yogyakarta ini setiap hari dirawat dan dibersihkan oleh para Abdi Dalem Kanca Rata.

Abdi dalem ini juga yang akan mempersiapkan kereta-kereta tersebut apabila hendak digunakan.

Perawatan sehari-hari kereta ini dilakukan adalah menutup kereta dengan kain putih bersih setiap sore, dan membukanya pada pagi hari untuk dibersihkan dari debu dan kotoran.

Sementara pembersihan seperti jamasan Kereta Kiai Garuda Yeksa hanya dilaksanakan setiap tahun sekali.

Sumber:
kebudayaan.kemdikbud.go.id 
kratonjogja.id 
jogja.tribunnews.com 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com