Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WN Timor Leste Tewas Dikeroyok, Saksi: Pelaku Sempat Datangi Lapak dengan Senjata Tajam

Kompas.com - 01/09/2022, 15:23 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kasus pengeroyokan yang mengakibatkan satu warga negara asing (WNA) asal Timor Leste berinisial EHL hingga meninggal dunia terjadi pada Rabu (31/8/2022).

Dalam peristiwa ini, salah satu saksi kejadian pengeroyokan, Budi Harsoyo, yang juga warga sekitar mengatakan pelaku sempat mendatangi lapaknya berjualan dengan membawa senjata tajam.

"Saya sehari-hari jualan susu di seberang Indomaret. Kalau detail penyerangan saya tidak tahu, cuma dengar (keributan) tapi kan saya tertutup spanduk saya di dalam," katanya saat ditemhi di lokasi, Kamis (1/9/2022).

Baca juga: Keroyok Suporter Bola hingga Tewas, 5 Orang Diamankan

Ia membeberkan ada satu orang korban yang hendak masuk ke warungnya, tak berapa lama pelaku mengejar dengan membawa senjata tajam.

"Ada orang yang mau masuk dikirain ada yang lari ke situ. Sempat mau masuk tapi di jalan depan. Jalan pintu masuk warung saya," katanya.

Saat itu orang yang membawa parang dan hendak masuk ke warungnya sempat bertanya kepada pegawainya yang saat itu sedang jaga.

"Nanya dua kali 'kamu orang mana, kamu orang mana' gitu, yang ditanya karyawan saya. Terus pergi, iya membawa senjata. Saat itu saya lagi nulis-nulis," ujarnya.

Setelah peristiwa itu barulah polisi datang, kejadian keributan tersebut terjadi sekitar pukul 00.00 sampai pukul 01.00 WIB. Dirinya tidak mengetahui jika terdapat korban meninggal dunia.

"Enggak tahu kalau ada korban. Keributan itu saja saya cuma dengar dari dalam," katanya.

Baca juga: Akibat Dendam Lama, Paman dan 2 Keponakan Keroyok Tukang Ojeg di Cicalengka

Ia menambahkan, salah satu kelompok yang mau masuk ke warungnya dengan membawa senjata tajam menggunakan penutup muka.

"Pakai masker, tertutup semua. Cuma sekilas. Sebentar, enggak sampai menit. Ada satu orang," jelasnya.

Sebelumnya, WNA berasal dari Timor Leste inisial EHL (25) meninggal dunia akibat dianiaya oleh orang yang tidak dikenal di sekitaran Jalan HOS Cokroaminoto, Kemantren Tegalrejo, Kota Yogyakarta pada hari Rabu (31/8/2022) malam.

Kapolresta Yogyakarta Kombespol Idham Mahdi menjelaskan terjadinya penganiayaan pada Rabu (31/8/2022) pukul 23.45, mengakibatkan EHL meninggal dunia dan korban lainnya mengalami luka-luka.

"Kejadian dalam hal ini dilakukan oleh orang tidak dikenal saat ini masih dalam penyelidikan. Adapun korban yaitu korban MD bernama inisial EHL lahir  mahasiswa. Korban luka JVG dan CDF," katanya saat ditemui di Polresta Yogyakarta, Kamis (1/9/2022).

Ia menambahkan EHL adalah WNA dari Timor Leste yang datang ke Yogyakarta untuk kuliah.

"Warga negara Timor Leste, statusnya pelajar atau mahasiswa," imbuh dia.

Saat ini Polresta Yogyakarta sedang dalam penyelidikan kasus ini serta melakukan olah TKP untuk mengumpulkan barang bukti.

"Saat ini kita masih dalam penyelidikan dan melakukan olah TKP mengumpulkan barang bukti guna mengungkap pelakunya. Pelaku masih dalam pengejaran," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Akses ke Pantai Trisik Patah, Jembatan Darurat dari Kayu Bakal Dibangun

Akses ke Pantai Trisik Patah, Jembatan Darurat dari Kayu Bakal Dibangun

Yogyakarta
Selama Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Yogyakarta Lebih Banyak dari yang Masuk

Selama Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Yogyakarta Lebih Banyak dari yang Masuk

Yogyakarta
Soal Temuan Jasad Misterius di Dam Kali Opak, Ini Kata Polres Bantul

Soal Temuan Jasad Misterius di Dam Kali Opak, Ini Kata Polres Bantul

Yogyakarta
Selama Musim Lebaran, 4 Orang Tewas dan 49 Luka-luka dalam Kecelakaan di Kulon Progo

Selama Musim Lebaran, 4 Orang Tewas dan 49 Luka-luka dalam Kecelakaan di Kulon Progo

Yogyakarta
Jumlah Penumpang Arus Balik di Bandara YIA Melebihi Prediksi

Jumlah Penumpang Arus Balik di Bandara YIA Melebihi Prediksi

Yogyakarta
Tak Berlakukan WFH, Pj Wali Kota Yogyakarta Tunggu Laporan ASN Bolos

Tak Berlakukan WFH, Pj Wali Kota Yogyakarta Tunggu Laporan ASN Bolos

Yogyakarta
Petasan Balon Udara Tersangkut Kabel Listrik di Sleman, Belum Sempat Meledak dan Langsung Direndam Air

Petasan Balon Udara Tersangkut Kabel Listrik di Sleman, Belum Sempat Meledak dan Langsung Direndam Air

Yogyakarta
Hari Pertama Kerja, Bupati Gunungkidul Ajak ASN Olahraga dan Pantau ASN yang Bolos

Hari Pertama Kerja, Bupati Gunungkidul Ajak ASN Olahraga dan Pantau ASN yang Bolos

Yogyakarta
Sri Sultan Gelar 'Open House', Masyarakat Antre sejak Pagi

Sri Sultan Gelar "Open House", Masyarakat Antre sejak Pagi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Konsumsi Miras 2 Botol, Pria 47 Tahun Ditemukan Tewas di Hotel Gunungkidul

Konsumsi Miras 2 Botol, Pria 47 Tahun Ditemukan Tewas di Hotel Gunungkidul

Yogyakarta
Dishub Kota Yogyakarta Prediksi Jalanan Kembali Normal Minggu Depan

Dishub Kota Yogyakarta Prediksi Jalanan Kembali Normal Minggu Depan

Yogyakarta
Arus Balik di Terminal Jombor Sleman, Didominasi Penumpang Tujuan Jabodetabek

Arus Balik di Terminal Jombor Sleman, Didominasi Penumpang Tujuan Jabodetabek

Yogyakarta
Puncak Arus Balik, 17.000 Penumpang Diprediksi Mengakses Bandara YIA Hari ini

Puncak Arus Balik, 17.000 Penumpang Diprediksi Mengakses Bandara YIA Hari ini

Yogyakarta
Kemenhub Klaim Mudik Gratis Kurangi Angka Kecelakaan Lalu Lintas 20 Persen

Kemenhub Klaim Mudik Gratis Kurangi Angka Kecelakaan Lalu Lintas 20 Persen

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com