Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suporter PSS Sleman Tewas Dianiaya, Ini Kata Kriminolog UGM

Kompas.com - 30/08/2022, 20:22 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kriminolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Suprapto angkat bicara mengenai kasus penganiayaan yang berujung tewasnya seorang suporter PSS Sleman, Aditya Eka Putranda, pada Sabtu (27/8/2022).

Suprapto mengatakan, ke-12 pelaku yang ditangkap polisi tidak pantas disebut suporter jika melihat barang-barang yang dibawa.

Dalam pandangannya, suporter merupakan sebuah wadah untuk mendukung kesebelasan yang disukai.

Baca juga: Prihatin Suporter PSS Sleman Dikeroyok hingga Tewas, Sultan: Kenapa Kekerasan yang Diutamakan

"Kalau benar yang disampaikan oleh polisi bahwa korban dipukul menggunakan mandau, ada yang pakai celurit, ada yang pakai benda tumpul lainnya. Pelaku ini niatnya tidak menonton tapi niat menganiaya," ujar Suprapto saat dihubungi wartawan, Selasa (30/8/2022).

Lanjut Suprapto, dalam melihat kasus ini tidak bisa dilihat dari sudut pandang saat kejadian saja. Tetapi juga harus melihat latar belakang dari para pelaku, mengapa pelaku ini menyempatkan diri menghadang suporter lainnya.

David Satya Putra Gesekan terjadi di Jalan Gejayan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, melibatkan kelompok diduga suporter dari Solo.

"Peristiwa ini bukan hanya kaitannya dengan suporter, tapi ada latar belakang tertentu sebelumnya sehingga mereka menghadang dengan lengkap," katanya.

Ke depan untuk mencegah terjadinya peristiwa ini terulang lagi, menurut dia, panitia atau pihak kepolisian harus melakukan pengecekan terhadap barang-barang bawaan yang dibawa oleh para suporter.

Suprapto menambahkan selain melakukan pengecekan barang bawaan, pemerintah setempat atau panitia seharusnya memberikan kartu anggota suporter yang dibawa saat menonton pertandingan agar mudah mengidentifikasi.

"Pemerintah atau koordinator suporter itu untuk memberikan semacam kartu anggota tanda suporter agar tidak liar, yang terjadi kemarin itu massa, atas namakan suporter tertentu," pungkasnya.

Peristiwa penganiayaan yang menewaskan Aditya Eka Putranda ini terjadi di palang perlintasan kereta api Jalan Bibis, Mejing Kidul, Gamping Sleman, DI Yogyakarta.

Wakapolres Sleman, Kompol Andhyka Donny Hendrawan mengatakan, awal mulanya rombongan korban pulang dari Stadion Maguwoharjo melewati Jalan Bibis, Ambarketawang, Gamping.

"Di situ mereka didatangi oleh sekelompok pelaku dan terjadilah penganiayaan di Jalan Bibis," ujar Kompol Andhyka dalam jumpa pers, Senin (29/8/2022).

Dari kejadian tersebut, tim gabungan dari Satreskrim Polres Sleman dengan Reskrim Polsek Gamping melakukan penyelidikan. Dari penyelidikan tersebut, berhasil diamankan sejumlah pelaku.

Baca juga: Suporter PSS Sleman Tewas Dianiaya, Wabup: Jadi Masukan Ubah Kick Off Jangan Terlalu Malam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Yogyakarta
30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com