Dari segi harga perangkat audio lawas bervariatif mulai dari puluhan juta hingga ratusan juta, hal tersebut dipengarhui dengan sejarah-sejarah atau cerita di masing-masing perangkat audio dan juga kelangkaannya.
"Harga relatif banget dan dinamis karena kelangkaan, seperti itu kan harga internasional itu hampir asama. Radio di Jerman, Inggris, Indonesia hampir sama," kata dia.
Kurator Pameran Pelantang Hermanu menjelaskan Pelantang adalah sebuah alat untuk membuat suara menjadi nyaring atau biasa disebut pengeras suara.
Di era sebelum ada listrik, pelantang dibuat dari lembaran logam seperti seng yang dibentuk menyerupai corong mengerucut dengan ukuran sekitar 60 sampai 70 cm tingginya dengan diameter 35 cm dan ditambahkan tangkai sebagai pegangannya.
"Pelantang memiliki nama yang berbeda di setiap daerahnya misalnya Wadah Kondo untuk di Yogyakarta, Banteran untuk wilayah Batu Malang, di Surakarta bernama Corong Sworo dan di pedesaan Jawa disebut Corong Congor karena membunyikannya menggunakan mulut (congor) sungguh nama-nama yang unik," jelas dia.
Pelantang ini dipergunakan di masa lalu oleh utusan raja (bentara) untuk mewartakan kepada khalayak ramai tentang pengumuman kerajaan, kemudian untuk azan dari masjid, dan untuk mengumpulkan orang di pasar-pasar, bahkan untuk komentator olahraga dan Pandu (pramuka) di alun-alun atau tanah lapang.
Baca juga: Kantor Polisi Jadi Lokasi Pameran Seniman Perempuan Penyandang Disabilitas
"Dalam perkembangannya Pelantang ini kemudian menjadi loudspeaker seperti Horn dan Megaphon dan terus berkembang dari waktu ke waktu," ucap Hermanu.
Sementara itu salah satu pengunjung Nei Rinaket (28) mengaku terkesan dengan pameran ini. Karena penrangkat-perangkat audio lama yang hanya dilihat di televisi, kini bisa ia lihat secara langsung.
"Pelantang disini benar-benar tidak biasa bagi saya sekarang, dan punya kecantikan yang mengesankan buat saya daripada speaker-speaker sekarang," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.