Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga 9 Padukuhan di Sleman Terima Uang Ganti Rugi Jalan Tol, Lurah: Sebagian Beli Tanah Kembali

Kompas.com - 26/08/2022, 19:43 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sembilan padukuhan di Kalurahan Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Sleman yang terdampak pembangunan tol Yogya-Solo.

Pembayaran uang ganti rugi (UGR) pengadaan lahan Tol Yogya-Solo di Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman telah memasuki tahap terakhir.

Ada sembilan padukuhan di wilayah Purwomartani yang terkena proyek jalan tol yakni Karanglo, Somodaran, Bayen, Babadan, Kadirojo I, Kadirojo II, Cupuwatu II, Temanggal I dan Temanggal II.

Baca juga: Satu Rumah Berdiri Kokoh meski Sekitarnya Rata untuk Proyek Tol Yogya-Solo, Pemilik Belum Setuju Nilai Ganti Rugi

Pembayaran uang ganti rugi (UGR) pengadaan lahan tol Jogja-Solo di Purwomartani sudah dilakukan kesekian kalinya.

UGR kembali disalurkan untuk warga terdampak di dua padukuhan yakni Somodaran dan Babadan pada Kamis (25/8/2022).

Lurah Purwomartani Semiono mengatakan, ada lima padukuhan yang sudah selesai pembayaran ganti rugi.

"Kadirojo I, Kadirojo II, Cupuwatu II, Temanggal I dan Temanggal II, lima padukuhan yang sudah bayaran clear dulu. Itu sudah bayaran sekitar berapa bulan dan tahun yang lalu," ujar Lurah Purwomartani Semiono saat dihubungi, Jumat (26/8/2022).

Lurah Purwomartani Semiono menyampaikan salah satu tanah milik warga yang terluas terkena pengadaan lahan proyek jalan tol salah satunya di Padukuhan Bayen.

"Yang terluas untuk wilayah Bayen ada yang sekitar 1 hektar lebih ada," tuturnya.

Baca juga: KRL Yogya-Solo Bakal Dikembangkan Sampai ke Madiun dan Kutoarjo

Tanah milik warga di Padukuhan Bayen tersebut tidak hanya pekarangan, namun juga ada yang berupa sawah.

"(Ganti rugi yang didapat) ya tergantung nilai strategisnya ya, mungkin nilainya kalau itu misalnya dikalikan Rp 2,5 juta saja ya tinggal dikalikan saja, berapa miliar," tuturnya.

Menurut Semiono, uang ganti rugi (UGR) digunakan warga bervariasi. Namun, sebagian besar digunakan untuk membeli tanah kembali.

"Variatif, yang beli mobil ada, yang bikin rumah ada. Tapi sebagian besar untuk membeli tanah kembali," ungkapnya.

Warga membeli tanah kembali di daerah Purwomartani. Namun juga ada yang membeli tanah di daerah Kapanewon Berbah.

"Ada yang seputaran Purwomartani, ada yang masuk di Tirtomartani, yang masuk di Berbah juga ada," ucapnya.

Semiono mengungkapkan pemerintah desa sudah memberikan edukasi kepada warga agar memanfaatkan uang ganti rugi (UGR) dengan bijak.

"Setiap pembagian uang (ganti rugi) itu selalu saya berpesan agar jangan boros, yang sesuai kebutuhan. Karena pada dasarnya tanah yang diganti rugi itu sebagian besar adalah tanah warisan dari nenek moyangnya, bukan dari hasil pembelianya mereka. Itu sebagian besar, tapi ada sebagaian yang mereka beli," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Yogyakarta
Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Yogyakarta
Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Yogyakarta
Nekat Merokok, 11 Penumpang KAI Diturunkan Paksa sepanjang 2024

Nekat Merokok, 11 Penumpang KAI Diturunkan Paksa sepanjang 2024

Yogyakarta
Mesum di Sekolah, Dua Guru di Gunungkidul Dipecat

Mesum di Sekolah, Dua Guru di Gunungkidul Dipecat

Yogyakarta
Viral, Video Roda Depan Dicuri tetapi Sepeda Motor Ditinggal di Yogyakarta

Viral, Video Roda Depan Dicuri tetapi Sepeda Motor Ditinggal di Yogyakarta

Yogyakarta
3 Bocah di Gunungkidul Diamankan Polisi, Curi Kotak Infak untuk Beli Bensin dan Rokok

3 Bocah di Gunungkidul Diamankan Polisi, Curi Kotak Infak untuk Beli Bensin dan Rokok

Yogyakarta
13 Pengedar Obat Terlarang di Yogyakarta Ditangkap, Modus Dijual Lewat Facebook

13 Pengedar Obat Terlarang di Yogyakarta Ditangkap, Modus Dijual Lewat Facebook

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com