Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedelai Diminati Perusahaan, Petani di Gunungkidul Masih Enggan Menanam, Ini Alasannya

Kompas.com - 25/08/2022, 23:37 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Kedelai dari Gunungkidul, DI Yogyakarta, diborong perusahaan kelas dunia. Meski demikian, kedelai belum diminati petani.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi menyampaikan Kelompok Tani Dadi Mulyo, Padukuhan Pangkah, Candirejo, Semin menggelar panen raya kedelai tahap ketiga.

Hasil ubinan 1,9 ton per hektare melebihi jumlah rata-rata ubinan kedelai di Gunungkidul yang hanya mencapai 1,3 ton per hektare.

"Kedelai kualitas baik ini juga memiliki nilai jual antara Rp 10.500 hingga Rp11.000 per kilogram, semua kedelai langsung dibeli oleh perusahaan Nestle Indonesia," kata Rismiyadi dalam keterangan tertulis diterima, Kamis (25/8/2022).

Baca juga: 1 Kg Sabu Dalam Kemasan Susu Kedelai Diamankan, Diduga Milik Napi di Lapas Tarakan

Dijelaskannya, pihaknya melakukan pendampingan khususnya pengamatan hama sejak dini agar tanaman dapat tumbuh dengan subur. Salah satunya dengan menyediakan bantuan pupuk organik bagi para petani.

“Tahun ini ada bantuan 60.000 liter untuk 12.000 hektare lahan. Di Kapanewon Semin mendapatkan sebanyak 8.000 liter untuk 1.600 hektare lahan yang secara simbolisasi diserahkah oleh bupati," kata dia.

Ketua Kelompok Tani Dadi Mulyo, Suhadi mengatakan, Candirejo memiliki lahan mencapai 147,8 hektare. Dari jumlah tersebut, pada musim kemarau tahun 2022 petani berhasil menanam kedelai di atas lahan seluas 95 hektar.

Adapun untuk 85 hektar dengan bibit bantuan pemerintah serta 10 hektar swadaya.

“Hasilnya cukup memuaskan, berdasarkan hasil ubinan di tiga lokasi hasilnya mencapai 1,9 ton perhektar,” kata Suhadi.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Raharjo Yuwono mengatakan,pihaknya berharap petani konsisten dan berdasarkan data yang ada penurunan luasan lahan pertanian kedela di Gunungkidul.

Dikatakannya, pada tahun 2020, luasannya mencapai 3.775 hektare, sedangkan tahun lalu hanya seluas 3.554 hektar.

"Petani kurang berminat karena kedelai lebih sulit dibanding tanaman lain," kata Yuwono.

Diakuinya, perawatan kedelai berbeda dengan tanaman kedelai, karena lebih sulit dibandingkan tanaman yang lain. Sebab, lebih rentan terhadap serangan hama dari menanam hingga panen.

"Selain itu, ada juga karena faktor harga yang tidak stabil," kata dia.

Baca juga: Harga Kedelai Impor Naik, Perajin Tahu di Blora Mengeluh: Pendapatan Semakin Menipis

Dijelaskannya, tahun ini sudah ada paket bantuan benih serta pupuk dari Pemerintah Pusat sebanyak 2.067 hektare.

"Untuk tahun ini ditargetkan luas tanam kedelai mencapai 5.768 hektare," kata dia.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta meminta petani tetap konsisten dalam pengembangan kedelai, dan  meminta petani meningkatkan produksi pertanian sebab sektor ini saat ini menjadi penyumbang tertinggi Produk Domestik Regional Bruto di Gunungkidul.

"Saya ucapkan terima kasih kepada para petani. Jasa kalian ini sangat nyata dan bisa dinikmati masyarakat," kata Sunaryanta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Ganjar: Tunggu Prosesnya

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Ganjar: Tunggu Prosesnya

Yogyakarta
Ganjar Tak Datang Pelantikan Prabowo-Gibran Hari Ini

Ganjar Tak Datang Pelantikan Prabowo-Gibran Hari Ini

Yogyakarta
5 Orang Ambil Formulir Calon Bupati Penjaringan Golkar, Ada Mantan Wakil Bupati Kulon Progo

5 Orang Ambil Formulir Calon Bupati Penjaringan Golkar, Ada Mantan Wakil Bupati Kulon Progo

Yogyakarta
Anggota DPR/DPRD, Pegawai BUMN, dan ASN Wajib Mundur Jika Ikut Pilkada

Anggota DPR/DPRD, Pegawai BUMN, dan ASN Wajib Mundur Jika Ikut Pilkada

Yogyakarta
Cucu Pendiri Muhammadiyah, Afnan Hadikusumo Semarakkan Bursa Pilkada Kota Yogyakarta

Cucu Pendiri Muhammadiyah, Afnan Hadikusumo Semarakkan Bursa Pilkada Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Yogyakarta
Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Yogyakarta
Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Yogyakarta
Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Yogyakarta
Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Yogyakarta
Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com