Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/08/2022, 11:12 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat melalui Kawedanan Keprajuritan membuka pendaftaran calon prajurit baru.

Pendaftaran ini dibuka mulai hari Minggu, 21 Agustus 2022 hingga Rabu, 21 September 2022.

KPH Notonegoro selaku Penghageng Kawedanan Keprajuritan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat mengatakan, ada syarat yang harus dipenuhi untuk mendaftar sebagai prajurit Keraton Yogyakarta.

Peratama adalah syarat administrasi, pendaftar seleksi diminta untuk membuat surat pengajuan diri menjadi prajurit, ditujukan kepada Penghageng Kawedanan Keprajuritan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Baca juga: Sawah Makin Sempit, Kota Yogyakarta Andalkan Pangan dari Luar Daerah

Bersama surat tersebut dilampirkan juga berkas pendukung seperti, surat rekomendasi dari pengurus bregada rakyat, SKCK terbaru (asli dan fotokopi), fotokopi ijazah pendidikan terakhir (minimal SMP/sederajat).

Kemudian, fotokopi KTP, fotokopi Kartu Keluarga/C-1, surat keterangan sehat terbaru dari dokter ataupun puskesmas, melampirkan nomor telepon yang dapat dihubungi dan pas foto terbaru dengan latar belakang berwarna merah ukuran 4x6 sebanyak 4 lembar, 3x4 sebanyak 4 lembar, dan 2x3 sebanyak 4 lembar.

"Selain syarat administrasi juga terdapat beberapa hal yang diperhatikan seperti usia calon prajurit dari 22-40 tahun, tinggi badan minimal 165 sentimeter dengan berat badan proporsional, sehat secara jasmani maupun rohani, tidak cacat fisik maupun mental," kata dia, melalui keterangan tertulis, pada Kamis (25/8/2022).

Seluruh berkas pendaftaran dapat dikirimkan melalui email keprajuritankratonjogja@gmail.com atau WhatsApp di nomor 089618557665 (a.n Nyi MB. Bondansari).

Berkas juga dapat diserahkan langsung ke Tepas Keprajuritan yang berlokasi di Pracimosono, Keraton Yogyakarta, setiap hari hari (kecuali hari Senin) pukul 10.00-12.00 WIB.

Proses rekrutmen kali ini akan melalui beberapa tahapan seleksi di antaranya seleksi administrasi, seleksi fisik, dan tahap seleksi akhir.

Semua informasi dalam tahapan seleksi ini nantinya akan diinformasikan kembali kepada calon prajurit yang telah mendaftar melalui kontak yang sudah dicantumkan.

Informasi lengkapnya mengenai pendaftaran calon prajurit Keraton Yogyakarta ini juga bisa diakses di media sosial dan website resmi Kraton Jogja.

"Harapannya dari proses rekrutmen ini kami bisa menemukan orang-orang yang memang sesuai dengan kebutuhan kami namun juga tulus ikhlas mengabdikan diri untuk nguri-uri kabudayan khususnya seni keprajuritan," kata dia.

Selain itu, tugas utama dari prajurit Keraton menjadi bagian dari upacara-upacara adat yang digelar di Keraton Yogyakarta seperti Garebeg.

"Kemudian melestarikan dan mengembangkan olah keprajuritan tradisi seperti ungel-ungelan dan baris berbaris yang selama ini sudah berlangsung. Nah, ke depannya dengan adanya prajurit baru ini, kami bisa juga memperluas ragam olah keprajuritan tradisi yang akan dilestarikan dan dikembangkan seperti jemparingan, paseran, bandril, dan sebagainya," ujar dia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

PSI Solo Laporkan Akun Penghina Selvi Ananda, Gibran: Aku Santai Saja, Tidak Ikut-ikut

PSI Solo Laporkan Akun Penghina Selvi Ananda, Gibran: Aku Santai Saja, Tidak Ikut-ikut

Yogyakarta
Geng Remaja di Kota Yogyakarta Syaratkan Duel dan Cari Musuh, Dua Warga jadi Korban

Geng Remaja di Kota Yogyakarta Syaratkan Duel dan Cari Musuh, Dua Warga jadi Korban

Yogyakarta
Kronologi Pembunuhan dan Mutilasi Pria Asal Solo, Pelaku Gemetar Ketakutan Saat Potong Jasad Korban

Kronologi Pembunuhan dan Mutilasi Pria Asal Solo, Pelaku Gemetar Ketakutan Saat Potong Jasad Korban

Yogyakarta
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi Pria Bertato Naga Asal Solo

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi Pria Bertato Naga Asal Solo

Yogyakarta
Fakta Kasus Pencabulan 17 Siswi oleh Pria di Bantul, Ada Korban yang Berusia 13 Tahun

Fakta Kasus Pencabulan 17 Siswi oleh Pria di Bantul, Ada Korban yang Berusia 13 Tahun

Yogyakarta
Ancaman 15 Tahun Penjara Menanti Tersangka Pencabulan 17 ABG di Sleman

Ancaman 15 Tahun Penjara Menanti Tersangka Pencabulan 17 ABG di Sleman

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 30 Mei 2023: Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 30 Mei 2023: Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Kisah Tempe Buatan Boni Tembus Istana, Disukai Presiden SBY dan Jokowi

Kisah Tempe Buatan Boni Tembus Istana, Disukai Presiden SBY dan Jokowi

Yogyakarta
17 Anak Dicabuli dan Direkam Pria Asal Bantul, KPAID Yogya Akan 'Tracing' ke Sekolah

17 Anak Dicabuli dan Direkam Pria Asal Bantul, KPAID Yogya Akan "Tracing" ke Sekolah

Yogyakarta
Biksu Thudong Akan Disambut Barongsai sampai Pijat Gratis di Kelenteng Liong Hok Bio Magelang

Biksu Thudong Akan Disambut Barongsai sampai Pijat Gratis di Kelenteng Liong Hok Bio Magelang

Yogyakarta
Anggotanya Dikeroyok, Perguruan Silat Datangi Mapolres Bantul

Anggotanya Dikeroyok, Perguruan Silat Datangi Mapolres Bantul

Yogyakarta
Kepala Sekolah dan Guru Agama yang Diduga Cabuli Belasan Murid di Wonogiri Dicopot

Kepala Sekolah dan Guru Agama yang Diduga Cabuli Belasan Murid di Wonogiri Dicopot

Yogyakarta
Sayat Tangan Sendiri, Pria di Yogyakarta Buat Laporan Palsu, Mengaku Korban Kejahatan Jalanan

Sayat Tangan Sendiri, Pria di Yogyakarta Buat Laporan Palsu, Mengaku Korban Kejahatan Jalanan

Yogyakarta
Terbongkarnya Pencabulan 17 ABG di Apartemen Sleman Berawal dari Guru Cek HP Murid

Terbongkarnya Pencabulan 17 ABG di Apartemen Sleman Berawal dari Guru Cek HP Murid

Yogyakarta
Pria Asal Bantul Ini Cabuli 17 Anak di Bawah Umur, Rekam Aksinya untuk Kenang-kenangan

Pria Asal Bantul Ini Cabuli 17 Anak di Bawah Umur, Rekam Aksinya untuk Kenang-kenangan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com