KOMPAS.com - Asrama mahasiswa Papua di Jalan Kusumanegara, Kota Yogyakarta, ricuh dan mengakibatkan satu orang tewas.
Kericuhan tersebut sempat terekam video dan viral di media sosial, Selasa (23/8/2022).
Sementara itu, Rektor UGM Prof Dr Ova Emilia, M.Med. Ed., Sp.OG(K)., Ph.D. menjelaskaan soal sumbangan sukarela untuk jalur mandiri di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dirinya menegaskan, sukarela artinya orangtua mahasiswa mengisi sesuai kemampuannya atau bahkan boleh tidak mengisi atau Rp 0.
Jumlah sumbangan tidak akan menjadi pertimbangan penerimaan mahasiswa baru.
Baca berita populer Yogyakarta selengkapnya:
Menurut Kasubag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja keributan yang terjadi sekitar pukul 20.00 Wib.
Satu orang dikabarka meninggal usai alami penganiayaan berat. Korban yang meninggal dunia berinisial JTM.
"Namun, saat korban keluar dihadang oleh beberapa orang di pagar kemudian terjadi penganiayaan terhadap korban," kata dia.
Baca berita selengkapnya: Keributan Pecah di Asrama Mahasiswa Papua Yogyakarta, Satu Orang Tewas
Prof Ova menjelaskan, sumbangan sukarela juga bukan menjadi penentu seseorang diterima di UGM.
"Jadi sumbangan bukan pertimbangan untuk diterima, jadi artinya itu yang memang kita bedanya di situ. Jadi itu bukan sebagai salah satu jaminan atau prasyarat untuk bisa diterima," jelas Rektor UGM.
Ova pun menegaskan, jalur mandiri di UGM akan dilaksanakan dengan akuntabel dan transparan.
Baca berita selengkapnya: Rektor UGM: Sumbangan Sukarela Jalur Mandiri Bukan Pertimbangan Diterima