Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Bayar Kayu Jati Rp 1,4 M, Taman Budaya Gunungkidul Didatangi Sekelompok Orang

Kompas.com - 22/08/2022, 20:16 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Sejumlah orang yang mengaku memegang kuasa pihak penyedia kayu untuk bahan bangunan Joglo di Taman Budaya Gunungkidul (TBG), DI Yogyakarta, mendatangi Polres Gunungkidul.

Kedatangan mereka untuk mediasi terkait hingga kini masih ada kekurangan pembayaran Rp1,4 miliar.

Didampingi Kabagops Polres Gunungkidul Kompol Neko Budi Andoyo dan Kasat Reskrim AKP Mahardian Dewo Negoro, mediasi dilakukan antara perwakilan penyedia kayu jati, kuasa hukum, dan UPT TBG serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP). Mediasi dilakukan di Aula Polres Gunungkidul.

Baca juga: 3 Orang Ditemukan Positif Covid-19, Sekolah di Gunungkidul Tak Ditutup

Kuasa hukum penyedia kayu jati Donald Mamusung menyampaikan, kedatangan bersama rombongan ini untuk memastikan sisa pembayaran kayu jati kliennya yang hingga kini belum dibayar oleh kontraktor.

Pihaknya meminta bantuan Polres Gunungkidul untuk memfasilitasi menyelesaikan perkara terkait pembangunan Joglo karena tidak hingga kini belum ada penyelesain kewajiban.

"Untuk hari ini, pihak pemkab melakukan langkah konkrit menghubungi salah satu pihak yang terikat kontrak kerja, agar kami bisa duduk bersama menyelesaikan bagaimana solusi ini," kata Donald di Mapolres Gunungkidul, Senin (22/8/2022).

"Kekurangan pembayaran Rp 1,4 miliar," kata dia.

Dikatakannya, pihaknya berharap kliennya mendapatkan haknya karena sudah menyediakan kayu cukup banyak.

"Hak klien kami harus dikembalikan, misalnya dengan adanya mediasi," kata dia.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukimam (DPUPKP) Irawan Jatmiko usai ikut mediasi mengaku akan mencoba mengakomodir permintaan rombongan yang bernama Alugada.

"Kami akan berkomunikasi berusaha mendatangkan dari pihak kontraktor untuk bisa datang. Kemudian kita akan melakukan mediasi. Seperti yang diminta kuasa hukum melakukan mediasi kepada kontraktor dan sub kontraktor," kata Irawan.

Baca juga: Terbanyak untuk Honor, Perkiraan Anggaran Pilkada 2024 Gunungkidul Naik 2 Kali Lipat Dibandingkan 2020

Dalam hal ini kewajiban Pemkab dinilai sudah selesai, bahkan sudah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Semuanya sudah beres, karena sudah diadit BPK tidak masalah. Tetapi di luar itu kita belum tahu, kita perlu mendatangkan kedua pihak," kata dia.

Irawan mengatakan, pihaknya segera mengirim surat kepada kontraktor untuk segera direspon. Sehingga persoalan ini segera selesai.

"Mudah-mudahan surat pertama segera direspon," kata dia.

Setelah audensi, puluhan pemuda yang menggunakan beberapa mobil mendatangi TBG. Dari pengamatan di TBG yang terletak di Kapanewon Playen, puluhan aparat TNI/Polri berada di sana. Pintu gerbang ditutup, namun aktivitas tetap berjalan seperti biasa.

Kabagops Polres Gunungkidul Kompol Neko Budi Andoyo mengatakan, pihaknya akan menjaga TGB dan tidak mempermasalahkan puluhan pemuda itu datang, asal tidak melakukan kegiatan anarkis.

"Kita akan terus monitor perkembangannya," kata Neko.

Perlu diketahui TBG Gunungkidul diresmikan 21 Desember 2021 oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Pembangunan TBG menghabiskan anggaran Rp 147 miliar dengan skema multiyears.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Yogyakarta
30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com