KULON PROGO, KOMPAS.com – Banjir merusak jembatan sesek di Pedukuhan Temben, Kalurahan Ngentakrejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lantai jembatan terangkat, lepas dan nyaris hanyut ikut arus.
“Kerugian material (yang rusak atau hilang) dan ongkos kerja membuat jembatan, mungkin sedikitnya Rp 20-an juta ada,” kata Suwarno, warga Temben, pada Minggu (14/8/2022).
Peristiwa terjadi Sabtu (13/8/2022) sekitar pukul 04.00 WIB. Berawal dari hujan lebat di daerah hulu, terutama Temanggung dan Magelang, pada Jumat (12/8/2022) malam.
Debit air naik dan arusnya deras sekitar pukul 02.00 WIB. Permukaan air sungai sampai mengangkat lantai jembatan.
Banjir dari hulu juga membawa material tumpukan sampah. Arus deras dan sampah mendorong jembatan.
Suwarno menceritakan, jembatan akhirnya jebol.
“(Lantai jembatan dari kayu) tidak hanyut karena sudah kami ikat kuat,” kata Suwarna.
Warga menyebutnya sebagai jembatan sesek. Jembatan sepanjang 100 meter itu dibangun pada musim kemarau, hilang saat musim hujan.
Akses ini alternatif warga Kapanewon Lendah dan Kapanewon Sentolo yang ingin ke Kapanewon Pajangan Bantul, juga sebaliknya.
Bila tidak ada jembatan sesek, warga yang bermotor harus melewati dua jembatan lain yang berjarak 3 kilometer jauhnya dari sesek.
Roda empat hanya bisa lewat jembatan Bantar di Sentolo atau jembatan Srandakan di Kapanewon Galur.
Warga membangun jembatan sesek memasuki musim kemarau.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.