Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Euforia HUT RI, Bendera Merah Putih Berbaris di Jembatan Bambu yang Menghubungkan Kulon Progo–Bantul

Kompas.com - 08/08/2022, 10:03 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Warga menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Ke-77 Republik Indonesia (HUT RI) dengan mengibarkan Bendera Merah Putih massal di banyak tempat di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Salah satu euforia itu bisa ditemui di sebuah jembatan dari bambu sebagai penyeberangan pada Sungai Progo yang berada di Pedukuhan Temben, Kalurahan Ngentakrejo, Kapanewon Lendah, Kulon Progo. Puluhan bendera berdiri sepanjang tepi jembatan.

Jembatan sesek, begitulah jamak disebut orang. Berjasa bagi penyeberangan sebagian warga dua kabupaten, Kulon Progo dan Bantul. Jembatan tersebut sekaligus lokasi menarik untuk foto dan menikmati panoramanya, terutama pada Agustus seperti sekarang.

Baca juga: Semarakkan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI, Gubernur Syamsuar Bagikan Bendera Merah Putih di Riau

“Bendera ini ada setiap Agustus. Kita tetap pasang umbul-umbul dan bendera. Kemudian viral di berbagai media sosial,” kata Sumarno, warga Temben di jalan masuk jembatan, Sabtu (6/8/2022).

Jembatan sesek terbangun dari tiang bambu yang berdiri pada tonggak-tonggak besi, dengan lantai dari papan kayu pelem. Terbentang sekitar 100 meter antar bibir sungai, jembatan jadi andalan warga Kapanewon Lendah dan Kapanewon Sentolo di Kulon Progo yang ingin ke Kecamatan Pajangan Di Kabupaten Bantul, atau pun sebaliknya.

Pekerja, anak sekolah, hingga pedagang memanfaatkan jalan ini sepanjang waktu. Cukup bayar Rp 2000 per motor. Perekonomian masyarakat sekitar meningkat karena jembatan ini, arus logistik lebih lancar dan pasar juga lebih berkembang.

“Dalam sehari sedikitnya 600 motor melewati jembatan ini,” kata Sumarno yang juga Ketua BPK Ngentakrejo ini.

Orang memilih jembatan sesek karena akses lebih cepat, meski lebih berisiko. Padahal terdapat dua tempat menyeberang permanen yang lebih bagus dan aman, namun agak jauh.

Kedua penyeberangan itu adalah Bendung Kamijoro dan Bendung Sapon. Kamijoro dan Sapon hanya bisa dilintasi motor. Sementara dua jembatan lain bisa jadi akses roda empat atau lebih, yakni Srandakan dan jembatan Bantar.

Baca juga: Refleksi HUT Ke-77 RI: Menuju Kemerdekaan Pangan dan Energi (Bagian I)

Warga Temben tetap membangun jembatan sesek. Warga mengungkapkan, mereka meneruskan apa yang sudah dilakukan para pendahulu mereka sejak lama. “Sudah ada sejak nenek moyang,” kata Sumarno.

Jembatan dibangun ketika musim kemarau di mana sungai saat itu sedang surut. Biasanya dibangun pada bulan Mei, awal kemarau. Jembatan akan hilang ketika musim hujan dan debit air sungai yang besar.

Bendera Merah Putih di Jembatan Sesek di Pedukuhan Temben, Kalurahan Ngentakrejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jembatan ini jadi alternatif penyeberangan di musim kemarau.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Bendera Merah Putih di Jembatan Sesek di Pedukuhan Temben, Kalurahan Ngentakrejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jembatan ini jadi alternatif penyeberangan di musim kemarau.

Tahun ini, jembatan kembali dibikin pada awal Agustus, di mana hujan semakin sedikit, sungai surut, bentang tubir menyempit. Warga memanfaatkan kesempatan membangun jembatan tersebut.

Pintu masuk jembatan berada di belakang tidak jauh dari rumah warga bernama Rohman dan berdiri di pekarangan milik warga bernama Rebin. Setelah jadi, warga sekaligus memasang bendera Merah Putih dan umbul-umbul sekaligus menyemarakkan HUT RI.

Baca juga: Refleksi HUT RI ke-77: Menuju Kemerdekaan Pangan dan Energi (Bagian 2 - Habis)

Sumarno mengaku, banyak warga memakai fasilitas jembatan untuk akses mereka. Tidak sedikit mengawalinya dengan foto-foto baru menyeberang. Foto kemudian dilempar ke media sosial hingga viral.

Umardini warga Tuksono, Sentolo, baru menyambangi kawasan industri Krebet di Pajangan. Ia berniat pulang ke Tuksono, namun menyempatkan diri selfie di ujung jembatan sebelum menyeberang ke daerah Kulon Progo.

Umardini mengaku akses lewat sesek lebih memudahkan untuk bekerja.

“Lebih cepat, karena tujuan saya hanya ke Bantul ini. Biasanya lewat Bendung Kamijoro, tapi karena ada jembatan ini jadi lebih cepat. Pulang lewat sini (sesek), saya foto dulu untuk WA stori hari kemerdekaan,” kata Umardini di tepi jembatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akses ke Pantai Trisik Patah, Jembatan Darurat dari Kayu Bakal Dibangun

Akses ke Pantai Trisik Patah, Jembatan Darurat dari Kayu Bakal Dibangun

Yogyakarta
Selama Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Yogyakarta Lebih Banyak dari yang Masuk

Selama Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Yogyakarta Lebih Banyak dari yang Masuk

Yogyakarta
Soal Temuan Jasad Misterius di Dam Kali Opak, Ini Kata Polres Bantul

Soal Temuan Jasad Misterius di Dam Kali Opak, Ini Kata Polres Bantul

Yogyakarta
Selama Musim Lebaran, 4 Orang Tewas dan 49 Luka-luka dalam Kecelakaan di Kulon Progo

Selama Musim Lebaran, 4 Orang Tewas dan 49 Luka-luka dalam Kecelakaan di Kulon Progo

Yogyakarta
Jumlah Penumpang Arus Balik di Bandara YIA Melebihi Prediksi

Jumlah Penumpang Arus Balik di Bandara YIA Melebihi Prediksi

Yogyakarta
Tak Berlakukan WFH, Pj Wali Kota Yogyakarta Tunggu Laporan ASN Bolos

Tak Berlakukan WFH, Pj Wali Kota Yogyakarta Tunggu Laporan ASN Bolos

Yogyakarta
Petasan Balon Udara Tersangkut Kabel Listrik di Sleman, Belum Sempat Meledak dan Langsung Direndam Air

Petasan Balon Udara Tersangkut Kabel Listrik di Sleman, Belum Sempat Meledak dan Langsung Direndam Air

Yogyakarta
Hari Pertama Kerja, Bupati Gunungkidul Ajak ASN Olahraga dan Pantau ASN yang Bolos

Hari Pertama Kerja, Bupati Gunungkidul Ajak ASN Olahraga dan Pantau ASN yang Bolos

Yogyakarta
Sri Sultan Gelar 'Open House', Masyarakat Antre sejak Pagi

Sri Sultan Gelar "Open House", Masyarakat Antre sejak Pagi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 16 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Konsumsi Miras 2 Botol, Pria 47 Tahun Ditemukan Tewas di Hotel Gunungkidul

Konsumsi Miras 2 Botol, Pria 47 Tahun Ditemukan Tewas di Hotel Gunungkidul

Yogyakarta
Dishub Kota Yogyakarta Prediksi Jalanan Kembali Normal Minggu Depan

Dishub Kota Yogyakarta Prediksi Jalanan Kembali Normal Minggu Depan

Yogyakarta
Arus Balik di Terminal Jombor Sleman, Didominasi Penumpang Tujuan Jabodetabek

Arus Balik di Terminal Jombor Sleman, Didominasi Penumpang Tujuan Jabodetabek

Yogyakarta
Puncak Arus Balik, 17.000 Penumpang Diprediksi Mengakses Bandara YIA Hari ini

Puncak Arus Balik, 17.000 Penumpang Diprediksi Mengakses Bandara YIA Hari ini

Yogyakarta
Kemenhub Klaim Mudik Gratis Kurangi Angka Kecelakaan Lalu Lintas 20 Persen

Kemenhub Klaim Mudik Gratis Kurangi Angka Kecelakaan Lalu Lintas 20 Persen

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com