KULON PROGO, KOMPAS.com – Warga menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Ke-77 Republik Indonesia (HUT RI) dengan mengibarkan Bendera Merah Putih massal di banyak tempat di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Salah satu euforia itu bisa ditemui di sebuah jembatan dari bambu sebagai penyeberangan pada Sungai Progo yang berada di Pedukuhan Temben, Kalurahan Ngentakrejo, Kapanewon Lendah, Kulon Progo. Puluhan bendera berdiri sepanjang tepi jembatan.
Jembatan sesek, begitulah jamak disebut orang. Berjasa bagi penyeberangan sebagian warga dua kabupaten, Kulon Progo dan Bantul. Jembatan tersebut sekaligus lokasi menarik untuk foto dan menikmati panoramanya, terutama pada Agustus seperti sekarang.
Baca juga: Semarakkan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI, Gubernur Syamsuar Bagikan Bendera Merah Putih di Riau
“Bendera ini ada setiap Agustus. Kita tetap pasang umbul-umbul dan bendera. Kemudian viral di berbagai media sosial,” kata Sumarno, warga Temben di jalan masuk jembatan, Sabtu (6/8/2022).
Jembatan sesek terbangun dari tiang bambu yang berdiri pada tonggak-tonggak besi, dengan lantai dari papan kayu pelem. Terbentang sekitar 100 meter antar bibir sungai, jembatan jadi andalan warga Kapanewon Lendah dan Kapanewon Sentolo di Kulon Progo yang ingin ke Kecamatan Pajangan Di Kabupaten Bantul, atau pun sebaliknya.
Pekerja, anak sekolah, hingga pedagang memanfaatkan jalan ini sepanjang waktu. Cukup bayar Rp 2000 per motor. Perekonomian masyarakat sekitar meningkat karena jembatan ini, arus logistik lebih lancar dan pasar juga lebih berkembang.
“Dalam sehari sedikitnya 600 motor melewati jembatan ini,” kata Sumarno yang juga Ketua BPK Ngentakrejo ini.
Orang memilih jembatan sesek karena akses lebih cepat, meski lebih berisiko. Padahal terdapat dua tempat menyeberang permanen yang lebih bagus dan aman, namun agak jauh.
Kedua penyeberangan itu adalah Bendung Kamijoro dan Bendung Sapon. Kamijoro dan Sapon hanya bisa dilintasi motor. Sementara dua jembatan lain bisa jadi akses roda empat atau lebih, yakni Srandakan dan jembatan Bantar.
Baca juga: Refleksi HUT Ke-77 RI: Menuju Kemerdekaan Pangan dan Energi (Bagian I)
Warga Temben tetap membangun jembatan sesek. Warga mengungkapkan, mereka meneruskan apa yang sudah dilakukan para pendahulu mereka sejak lama. “Sudah ada sejak nenek moyang,” kata Sumarno.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.