Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Haru Remaja Yatim Piatu di Boyolali 2 Bulan Tidur di Makam Ayah...

Kompas.com - 07/08/2022, 18:52 WIB

KOMPAS.com - Kepala Seksi Penindakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Boyolali, Jawa Tengah, Tri Joko Mulyono mengaku tersentuh hatinya saat melihat seorang remaja yatim piatu yang terpaksa tidur di makam ayahnya.

Remaja berinisial BW itu mengaku sudah dua bulan tidur di makam ayahnya. Hal itu terungkap saat BW terkena razia Satuan Poli

"Saat kita melihat keberadaan lokasinya itu benar-benar membuat trenyuh. Tempatnya benar-benar sudah lama tidur di makam," ungkap dia.

Baca juga: Ingin Dekat Mendiang, Anak Yatim Piatu Tidur di Makam Sang Ayah Selama 2 Bulan

Di makam itu, dirinya melihat ada sejumlah barang milik BW. Tri pun segera perintahkan anggotanya memindah barang-barang itu dan meminta BW untuk tidak tidur di makam.

Baca juga: Di Balik Rekaman CCTV Siswi SMAN di Bantul yang Diduga Dipaksa Pakai Jilbab

"Setelah itu kami koordinasi dengan Dinas Sosial dan KB. Terus saya cek ke lokasi (pemakaman) sama anaknya itu. Awalnya di Sawit, setelah sampai di sana ternyata bukan Sawit, tapi masuk perbatasan antara Boyolali dan Sukoharjo," kata Tri dihubungi Kompas.com, Sabtu (6/8/2022).

Baca juga: Sosok Bocah Yatim Piatu yang Tidur di Makam Ayahnya 2 Bulan, Putus Sekolah dan Kerja Serabutan

Alasan tidur di makam ayah

Setelah ditelusuri, BW mengaku tidur di makam karena ingin dekat dengan almarhum ayahnya.

"Dia itu tidur di makam tersebut karena dia berpikir dia dekat mendiang ayahnya. Dari cerita anak itu ayahnya dimakamkan di situ," ungkap dia.

 

Selain itu, kata Tri, BW memiliki saudara. Hanya saja, BW mengaku tidak pernah berkomunikasi dengan saudara-saudaranya karena mereka sudah berada di luar kota.

"Dari pengakuan anak itu dia lima bersaudara. Dia paling bungsu. Terus kakak-kakaknya ada yang di Bogor, Jakarta dan sebagainya. Dari pengakuannya tidak pernah komunikasi," terang dia.

Tertangkap razia

Seperti diberitakan sebelumnya, BW terkena razia petugas di kawasan lampu merah Surowedanan Boyolali.

Di hadapan petugas, BW mengaku bertahan hidup dengan kerja serabutan. Namun, BW mengatakan ke petugas baru sebulan mengamen.

"Keterangan anak itu mengamen karena sedang tidak punya pekerjaan. Dia ngamen sulak-sulak di traffic light. Katanya baru sebulan (ngamen)," kata Tri.

Saat ini BW sedang dicarikan tempat singgah oleh petugas. Tujuannya agar memberi kondisi hidup lebih layak.

"Dengan koordinasi Dinas Sosial anak itu kita tempatkan di rumah singgah. Ada ruangan khusus di sana sehingga tidak menjadi satu sama ODGJ," sambung dia.

(Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor : Ardi Priyatno Utomo)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Wanita di Kulon Progo COD Malam Hari Beli Knalpot di Tengah Sawah, HP dan Motornya Malah Dibegal

Wanita di Kulon Progo COD Malam Hari Beli Knalpot di Tengah Sawah, HP dan Motornya Malah Dibegal

Yogyakarta
Tabrak Bus Mercedes Benz yang Berhenti karena Lampu Merah, Pemotor Tewas

Tabrak Bus Mercedes Benz yang Berhenti karena Lampu Merah, Pemotor Tewas

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 4 Juni 2023: Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 4 Juni 2023: Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Swafoto Bareng Jokowi, Ika Curhat Soal Marketplace Guru

Swafoto Bareng Jokowi, Ika Curhat Soal Marketplace Guru

Yogyakarta
Merasa Direndahkan dan Tak Diberi Uang, 2 Pengamen Bakar Studio Foto

Merasa Direndahkan dan Tak Diberi Uang, 2 Pengamen Bakar Studio Foto

Yogyakarta
Kepsek dan Guru MI di Wonogiri Jadi Tersangka Pencabulan 12 Siswi dan Ditahan

Kepsek dan Guru MI di Wonogiri Jadi Tersangka Pencabulan 12 Siswi dan Ditahan

Yogyakarta
Lokananta Tuntas Direvitalisasi, Siap Jadi Pusat Wisata Musik dan Kreatifitas Para Musisi

Lokananta Tuntas Direvitalisasi, Siap Jadi Pusat Wisata Musik dan Kreatifitas Para Musisi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 3 Juni 2023: Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 3 Juni 2023: Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Cerita Pedagang Asongan Malioboro Dapat Amplop dari Jokowi: Isinya Rp 300.000 Buat Tambahan Modal

Cerita Pedagang Asongan Malioboro Dapat Amplop dari Jokowi: Isinya Rp 300.000 Buat Tambahan Modal

Yogyakarta
Jokowi Keliling Malioboro, Kusir Andong Sempat Takut Kuda Stres

Jokowi Keliling Malioboro, Kusir Andong Sempat Takut Kuda Stres

Yogyakarta
Jokowi Naik Andong Keliling Malioboro dan Bagi Kaus, Warga: Semoga Tetap Merakyat

Jokowi Naik Andong Keliling Malioboro dan Bagi Kaus, Warga: Semoga Tetap Merakyat

Yogyakarta
Ingin Punya Sepeda Motor, Bocah SD di Bantul Curi Motor Tetangganya

Ingin Punya Sepeda Motor, Bocah SD di Bantul Curi Motor Tetangganya

Yogyakarta
Petugas Gabungan Copot Spanduk 'Batalkan Pemilu 2024' di Karanganyar

Petugas Gabungan Copot Spanduk 'Batalkan Pemilu 2024' di Karanganyar

Yogyakarta
Para Biksu Thudong Berkunjung ke Candi Prambanan dan Candi Sewu

Para Biksu Thudong Berkunjung ke Candi Prambanan dan Candi Sewu

Yogyakarta
Tak Konsentrasi, Pemotor Tewas Tabrak Truk Derek di Kulon Progo

Tak Konsentrasi, Pemotor Tewas Tabrak Truk Derek di Kulon Progo

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com