Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Tri Fajar Diantarkan Ribuan Pendukung PSS Sleman ke Tempat Peristirahatan Terakhir

Kompas.com - 03/08/2022, 18:06 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jenazah Tri Fajar Firmansyah (23) korban salah sasaran keributan antara suporter Persis Solo dengan warga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diantarkan ribuan pendukung PSS Sleman.

"Teman-teman ikut mengantar, mungkin ribuan," ucap Perwakilan Brigata Curva Sud (BCS) yang merupakan wadah pendukung PSS Sleman, Zilfikar, Rabu (3/8/2022).

Tri Fajar merupakan pendukung PSS Sleman jadi korban salah sasaran pada keributan yang terjadi pada beberapa waktu lalu. Diduga keributan terjadi antara suporter Persis Solo dengan warga.

"Semoga husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," katanya.

Baca juga: Korban Salah Sasaran Kericuhan Suporter di Yogyakarta Meninggal, Ini Respons Gibran

Fikar sapaannya, menyampaikan, pihaknya tidak yakin bahwa pelaku penganiayaan Tri Fajar hanya 2 orang, lantaran jika melihat luka pada korban dibutuhkan lebih dari 2 orang untuk membuat luka seperti yang dialami Tri Fajar.

"Dari kami BCS ini harus diusut tuntas, enggak mungkin pelaku cuma 2 orang. Menurut informasi dari Polres kan 2 orang, ini kalau lihat lukanya saya yakin lebih dari 2 orang," bebernya.

Ia meminta kepada Polda DIY maupun Polres Sleman untuk mengusut kasus ini sampai tuntas.

Fikar juga meminta kepada para pendukung PSS Sleman untuk menahan emosi dan menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian.

Sebelumnya, Wahyudi (59) yang merupakan ayah Tri Fajar mengatakan anaknya meninggal dunia di RSPAU Hardjolukito pada 14.10, Tri Fajar telah menjalani perawatan selama 8 hari di rumah sakit tersebut dengan kondisi tak sadarkan diri.

"Tidak sadar 8 hari, masuk malam Selasa (Senin 25 Juli) sampai Selasa kemarin belum sadar," katanya saat ditemui di runah duka, Rabu (2/8/2022).

Baca juga: Tukang Parkir Kritis, Jadi Korban Salah Sasaran Suporter di Yogyakarta

Ia menjelaskan bahwa putranya merupakan pendukung PSS Sleman, dan anaknya tidak mengetahui apa-apa terkait keributan yang melibatkan suporter dari Solo dengan warga.

Wahyudi mengungkapkan sebelum anaknya menjadi korban dalam keributan itu pada sore hari, dia sempat makan bersama sang anak.

Bahkan, pada saat itu, anaknya meminta disuapi makanan oleh ayahnya.

"Sore minta makan, jaluk dulang sama saya (minta suap sama saya)," katadia.

Setelah menyuapi anaknya, Wahyudi menjalankan shalat, lalu anaknya yakni Tri Fajar ditelepon rekan-rekannya dan diajak main.

Wahyudi juga meluruskan bahwa sang anak bukanlah tukang parkir tetapi sang anak sehari-harinya bekerja sebagai ojek online makanan. Saat kejadian anaknya kebetulan sedang berada di pasar modern tak jauh dari Babarsari.

"Anak saya tidak (tukang) parkir, biasanya cuma kerja Shopee. Sama teman-temannya cuma main, arang-arang (jarang-jarang) di Mirota (pasar modern) itu," jelas Wahyudi.

Tri Fajar merupakan anak terakhir dari 3 bersaudara diduga dikeroyok oleh sejumlah orang, Wahyudi sempat bercerita pada waktu kejadian anaknya sempat dua kali terjatuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Kasus Korupsi Selesai, Kejari Gunungkidul Kembalikan Rp 470 Juta ke RSUD Wonosari

Kasus Korupsi Selesai, Kejari Gunungkidul Kembalikan Rp 470 Juta ke RSUD Wonosari

Yogyakarta
Viral, Video Warga Lempar Sampah ke Truk, DLHK Kota Yogyakarta: Masyarakat Enggak Sabar

Viral, Video Warga Lempar Sampah ke Truk, DLHK Kota Yogyakarta: Masyarakat Enggak Sabar

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com