Menurut Yuliani, sejak lulus SMP baru kali ini si korban mendapat permasalahan karena tidak memakai jilbab. Sehingga, Yuliani menilai adanya faktor masalah keluarga yang dilontarkan oleh guru tersebut tidaklah beralasan.
"Aku sudah diskusi dengan dinas, anaknya jelas sudah sangat trauma ya, sampai sekarang aja belum masuk. Dia tidak mau sekolah di situ. Okelah pasti nanti kita pindah karena KPAI saya libatkan, ORI juga terlibat karena dilihat fotonya itu si anak depresi berat," ungkapnya.
Menurut Yuliani kondisi siswi ini sudah perlahan-lahan membaik. Meski masih mengurung diri di kamar.
"Terus kemarin makan ditaruh di gantungan kunci itu itu sudah diambil dimakan tapi masih mengunci, sama bapaknya belum mau bicara. Mengurung diri," urainya.
Baca juga: Diduga Depresi, Seorang Ibu di Tuban Ditemukan Tewas Bunuh Diri
Siswi ini pun akan terus diberikan pendampingan dan support, imbuh Yuliani, untuk mengembalikan mental psikisnya. Selain itu, juga mencarikan sekolah karena siswi ini sudah tidak mau bersekolah di tempat yang sama.
"Kita pelan-pelan nanti memperbaiki mental anak itu, yang penting dia dapat sekolah dulu. Paling tidak untuk mendukung anak itu sudah dapat sekolah dan dipindahkan di situ," tegasnya.
Terpisah, Ombudsman RI di DI Yogyakarta memanggil Kepala Sekolah SMAN 1 Banguntapan, Agung Istiyanto. Pemanggilan dilakukan untuk mengklarifikasi insiden yang terjadi.
Setelah dimintai klarifikasi, Agung Istiyanto tampak keluar dari ruangan. Namun, dia memilih diam dan langsung masuk mobil saat ditanya awak media.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.