Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hiu Paus Terdampar Mati di Muara Sungai Bogowonto, Diduga Terkait Polutan di Laut

Kompas.com - 27/07/2022, 21:18 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Hiu paus (Rhincodon typus) terdampar dalam kondisi mati di muara Sungai Bogowonto, kawasan Pantai Congot, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Satwa yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai whale shark itu ditemukan mengapung sejak Selasa (26/7/2022) pukul 19.00 WIB. Warga kerap menyebutnya sebagai geger lintang atau hiu tutul.

Hiu paus dilindungi penuh oleh negara dan tidak boleh dimanfaatkan dalam keadaan hidup maupun turunannya.

Baca juga: Bangkai Hiu Tergantung di Langit-langit Sekolah AS, Ternyata Digantung Siswa sebagai Lelucon

“Kami menerima laporan biota laut dari jejaring semalam. Dilaporkan satwa sudah mati, maka tidak perlu penanganan cepat. Kami mengidentifikasi baru pagi. Hiu ini dilindungi penuh sehingga tidak bisa dimanfaatkan dalam keadaan hidup maupun turunan produknya, maka kami kubur,” kata Wijang Padmadi, Koordinator Satuan Kerja DIY dari UPT Loka Pengelolaan Sebaya Pesisir (LPSP) yang berkantor di Provinsi Banten, Rabu (27/7/2022) siang.

LPSP merupakan unit pelaksana di Direktorat Pengelolaan Ruang Laut, Kementrian Kelautan dan Perikanan.

Wijang mengungkapkan, hiu paus telah menjalani nekropsi atau pembedahan pada jasad mamalia ini. Hasilnya, terdapat tanda sakit pada organ dalam.

“Sampel yang diambil, hati, daging dan lapisan lemaknya dan lapisan kulitnya oleh dokter hewan dan masih akan diteliti lebih lanjut,” kata Wijang.

Relawan dari Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulon Progo dan TNI Angkatan Laut yang berada di sana mengevakuasi hiu paus pagi hari dan menguburnya ke dalam pasir.

Baca juga: Bangkai Hiu Paus Sepanjang 5 Meter Ditemukan Nelayan Pantai Selatan Blitar

Kerusakan hati dan polutan laut

Bangkai hiu paus menjalani nekropsi atau pembedahan. Dokter hewan Dr drh Slamet Rahardjo, MP memimpin pembedahan sekitar pukul 10.00 WIB.

Slamet merupakan dosen Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada. Ia mengungkapkan, hiu itu betina, panjang 8,7 meter dan usia dewasa. Mamalia laut ini mati antara 12-14 jam.

Saat dievakuasi, kulit hiu masih terlihat bagus, bau masih samar, daging masih segar meski pucat. Tubuhnya bisa setebal lebih dari setengah meter, yakni dari bawah kulit dengan ketebalan 15 cm, daging dan ototnya 45 cm.

Dokter yang banyak berkutat pada satwa eksotik dan satwa liar ini mendapati hati atau hepar hiu tersebut sangat besar lebih dari kewajaran ukuran tubuhnya. Jaringan hatinya rapuh, mudah hancur ketika dipotong.

Baca juga: Penguburan Bangkai Paus di Sabu Raijua, Warga Gelar Ritual Penghormatan

Bangkai hiu paus dikubur di pasir pada pinggir muara sungai Bogowonto yang masuk wilayah Pantai Congot, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Bangkai hiu paus dikubur di pasir pada pinggir muara sungai Bogowonto yang masuk wilayah Pantai Congot, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Slamet mengungkapkan, ada indikasi gangguan hepar kronis pada hiu. Sementara, organ lain seperti lambung dan usus dalam keadaan kosong dan hanya ada angin saja.

Hal ini mengindikasi hiu tidak makan berhari-hari atau berminggu-minggu. Diperkirakan, hiu kehabisan energi dan berakhir kematian.

“Kondisi hepar ini rapuh dibanding kondisi mati organ lain yang 12-14 jam. Ini mengindikasikan gangguan hati kronis yang membuat hiu ini tidak mau makan berhari dan berminggu-minggu sehingga akhirnya kehabisan energi dan berakhir kematian,” kata Slamet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Usung Kader Partai di Pilkada, PDI-P Sleman Panggil Danang Maharsa

Ingin Usung Kader Partai di Pilkada, PDI-P Sleman Panggil Danang Maharsa

Yogyakarta
Banding Dikabulkan, 2 Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Pidana Seumur Hidup

Banding Dikabulkan, 2 Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Pidana Seumur Hidup

Yogyakarta
PDI-P Lakukan Penjaringan Bakal Calon Bupati Bantul, Ada Nama Soimah Pancawati

PDI-P Lakukan Penjaringan Bakal Calon Bupati Bantul, Ada Nama Soimah Pancawati

Yogyakarta
PAN Kembali Usung Kustini Sri Purnomo di Pilkada Sleman

PAN Kembali Usung Kustini Sri Purnomo di Pilkada Sleman

Yogyakarta
Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Pj Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Yogyakarta
KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

Yogyakarta
Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Yogyakarta
Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Yogyakarta
Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Yogyakarta
Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Yogyakarta
Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Yogyakarta
Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com