YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Daeeah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada hari ini kembali menembus ratusan kasus, tepatnya 120 kasus terkonfirmasi positif.
Kabag Humas dan Protokol Pemerintah DIY Ditya Nanaryo Aji mengatakan, dari ratusan kasus baru Covid-19 pada hari ini, juga ditemukan klaster penularan di tingkat sekolah.
"Total sampai dengan hari ini, untuk kluster SMA dimaksud, ada 120 kasus," ujar Ditya, Rabu (27/7/2022).
Baca juga: Sebanyak 28 Siswa SMA Kolese De Britto Terpapar Covid-19
Namun saat disinggung terkait sekolah mana yang menjadi klaster Covid-19, dirinya enggan membeberkannya.
Lanjut dia, situasi Covid-19 di DIY pada 27 Juli 2022 terdapat penambahan kasus terkonfirmasi di DI Yogyakarta sebanyak 120 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 222.032 kasus.
Penambahan kasus sembuh sebanyak 7 kasus, sehingga total sembuh menjadi 215.076 Kasus, sedangkan penambahan kasus meninggal sebanyak 1 kasus, sehingga total kasus meninggal menjadi 5.914 kasus.
Untuk Bed Occupancy Ratio (BOR) kritikal di DIY total sebanyak 142 tempat tidur dan terpakai sebanyak 8 tempat tidur. Untuk, BOR non kritikal total sebanyak 1.327 dan terisi 71 tempat tidur.
Sebelumnya diberitakan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebut sebanyak 28 murid di SMA Kolese De Britto terkonfirmasi positif Covid-19.
Kepala Disdikpora DIY Didik Wardaya mengatakan bahwa jumlah 28 orang yang terkonfirmasi positif tersebut merupakan hasil skrining dan siswa yang terkonfirmasi positif rata-rata tidak bergejala.
Baca juga: Begini Awal Penularan Covid-19 di SMPN 85 Jakarta hingga Terjadi Klaster Sekolah
"Sebanyak 28 anak, sementara kemarin diisoter. Masuk isoter tapi mereka rata-rata tanpa gejala," kata Didik di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Selasa (26/7/2022).
Menyikapi ditemukannya kembali penularan di tingkat satuan pendidikan Didik mengingatkannkembali kepada sekolah-sekolaj agar lebih hati-hati dan menerapkan protokol kesehatan dengan leboh ketat.
"Aturannya masih sama kita 100 persen (Pembelajaran tatap muka). Tapi penerapan prokes tetap dijalankan di masing-masing sekolah," kata dia.
Didik menambahkan sekolah tidak perlu diliburkan atau menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (pjj) lagi pada saat ini, walaupun ditemukan puluhan siswa yang terpapar Covid-19.
Baca juga: Soal Transmisi Lokal Covid-19 di Kota Blitar, Dinkes: Awalnya Klaster Sekolah, kemudian...
"Khusus anak-anak yang terpapar saja (diisolasi), tidak kemudian sekolah diliburkan. Tidak perlu," ucap Didik.
Menurut Didik siswa yang terkonfirmasi tidak terpapar Covid di lingkungan sekolah tetapi dia menduga siswa-siswa ini terpapar di luar lingkungan sekolah. Sehingga cukup pada kelas-kelas yang didapati siswa positif Covid-19 saja dilakukan pembelajaran jarak jauh.
"Kelas itu saja yg kita lakukan sementara untuk daring. Sterilisasi tetap sama kita lakukan. Satgas ditingkat satuan pendidikan kan tetap jalan itu tetap dilakukan di masing-masing sekolah," bebernya.
Ia menambahkan Kabupaten Sleman telah berinisiatif untuk melakukan skrining di sekolah-sekolah dengan mengambil sampel sebanyak 10 persen dari jumlah siswa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.