Pada masa penjajahan, beberapa orang menduga jika Panggung Krapyak juga digunakan oleh prajurit Mataram sebagai pos pertahanan.
Konon dari tempat ini gerakan musuh bisa dipantau sehingga bisa memberikan peringatan kepada Keraton jika terlihat datangnya bahaya dari arah selatan.
Menariknya, bangunan ini terletak pada garis imajiner kota Yogyakarta yaitu dari Gunung Merapi, Tugu Jogja, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan Pantai Selatan.
Sementara dari sisi simbolis dan filosofis, Panggung Krapyak disebut mempunyai makna sebagai awal manusia dilahirkan dari rahim ibu.
Hal ini terlihat dari bentuk Panggung Krapyak yang terlihat seperti bentuk yoni, sedangkan Tugu Golong-Gilig sebagai lingganya.
Karena nilai sejarahnya, bangunan ini pun telah ditetapkan sebagai cagar budaya melalui SK PM.89/PW.007/MKP/2011 pada 17 Oktober 2011.
Sumber:
pariwisata.jogjakota.go.id
cagarbudaya.kemdikbud.go.id
bantulpedia.bantulkab.go.id