Namun, dengan semangatnya, Reni berhasil menyelesaikan tesisnya.
"Iya (di Yogyakarta) sudah sakit, tetapi kan ringan, tidak parah. Itu kan dalam keadaan sakit menyelesaikan tesisnya," ungkapnya.
Bapak empat orang anak ini menuturkan, setelah menyelesaikan tesis, ia akan membawa putrinya ke Riau untuk berobat.
Reni sempat pulang pada saat Hari Raya Idul Fitri dan menyusul keluarganya yang mudik ke Sumatera Barat.
Rosewarzal yang merupakan pengawas salah satu SMA di Riau mengungkapkan putrinya sempat dirawat di dua rumah sakit. Saat dirawat itulah, Reni Sabrina diketahui sakit ginjal.
"Namanya ajal, Tuhan yang menjemput ya kita relakan," ungkapnya.
Reni Sabrina merupakan anak yang mandiri. Dia selalu mengurus segala keperluan studinya sendiri.
"Anak saya itu mandiri, mulai dari ke kampung Inggris sampai ke UGM belum pernah saya mengantar. Pokoknya semua urusan Dia sendiri yang mengurusi," ucapnya.
Rosewarzal menceritakan putrinya semenjak dahulu selalu memiliki prestasi dalam studi. Bahkan putrinya terpilih menjadi Paskibra di SMA-nya pada tahun 2011.
Menurut Rosewarzal putrinya tersebut pernah mengungkapkan cita-citanya. Setelah lulus dari S2 UGM, putrinya ingin melanjutkan studi S3 di Australia. Namun belum sampai cita-cita tersebut tercapai, Yang Maha Kuasa memanggil putrinya.
"Rencana mendiang ini setelah S2 mau S3 di Australia, tapi belum kesampaian. Tetapi namanya ajal, Tuhan yang menjemput ya kita relakan," ungkapnya.
Baca juga: Pertama di Indonesia, Telkom University Bandung Gelar Wisuda di Metaverse
Awalnya Rosewarzal dan keluarga tidak mengetahui terkait agenda wisuda UGM.
Tiga hari setelah Reni meninggal, keluarga berinisiatif membuka laptop miliknya.
Saat membuka laptop itu, WhatsApp Reni Sabrina aktif dan keluarga dapat berkomunikasi dengan pihak UGM terkait informasi wisuda.
"Kebetulan tiga hari setelah meninggal, laptop dibuka sama anak, WA (WhatsApp) masih aktif. Dari situ kami tahu siapa yang harus kami hubungi, setelah itu kami ikut zoom dengan orang UGM, baru tahu tentang wisuda anak (Reni Sabrina)," bebernya.
Rosewarzal bersama istri, anaknya yang paling kecil dan satu saudaranya kemudian berangkat ke Yogyakarta untuk menghadiri acara wisuda.
Rosewarzal datang untuk mewakili putri kesayangannya yang telah mendahuluinya menghadap Yang Maha Kuasa.
"Saya baru pertama kali ke UGM setelah dia meninggal. Tapi Tuhan sudah menghendaki," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.