Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/07/2022, 15:45 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kasus positif Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali meningkat. Kasus harian per Kamis (14/7/2022) mencapai 53 kasus.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, dua hari yang lalu peningkatan kasus positif sebanyak 30 kasus. Sedangkan kemarin kasus positif sebanyak 53 kasus.

Dia mengatakan peningkatan kasus ini masyarakat diimbau untuk waspada.

"Pemerintah pusat juga sudah mengimbau supaya di luar pun menggunakan masker lagi. Bagian untuk mewaspadai supaya tudak terjadi penularan banyak lagi," katanya, Jumat (15/7/2022).

Baca juga: Bandara YIA Buka Sentra Vaksin Covid-19 bagi Calon Penumpang yang Hendak Terbang

Terkait penyebab peningkatan tersebut, Aji menyebut bahwa masyarakat sekarang sudah abai dengan protokol kesehatan. Bahkan saat ini ada varian baru yang meskipun menerapkan protokol kesehatan ada potensi untuk tetat tertular.

"Kalau menurut saya sepertinya sudah banyak yang mulai abai. Kalau pun ada varian baru kalau kita tidak abai prokes kan juga aman-aman saja. Karena penggunaan masker dan menjaga kesehayan dan vaksinasi kuncinya di situ," ujarnya.

Lebih lanjut Aji menambahkan penambahan kasus itu diketahui dari tes mandiri dan ada juga yang ditemukan dari pengambilan sampel oleh Pemerintah DIY.

"Kemarin kan sudah 30, dan 50 kita harus betul-betul waspada. Jadi protokol kesehatan tidak boleh diabaikan kita harus tetap menggunakan masker," ucap dia.

Ditambah lagi saat ini orang yang terpapar Covid-19 memiliki gejala yang ringan.

"Karena sekarang ini kan orang positif gejalanya enggak nampak ya. Paling bersin-bersin gitu aja," kata dia.

Pihaknya menyarankan agar masyarakat tetap menggunakan masker walaupun berada di luar ruangan.

"Saran kita terus pakai masker saja. Karena kalau kita sudah lepas pakai lagi itu susah," pungkas dia.

Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Reisa Brotoasmoro mengatakan, meningkatnya positivity rate menunjukkan bahwa risiko penularan Covid-19 di masyarakat juga mengalami kenaikan. Reisa menuturkan, pada 13 Juli 2022, positivity rate harian tercatat 5,88 persen.

"Dan positivity rate sepekan terakhir adalah 5,72 persen. Artinya saat ini Indonesia kembali masuk menjadi negara yang harus diperhatikan," ujar Reisa dalam keterangan pers yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis (15/7/2022).

"Dengan peningkatan positivity rate ini artinya ada peningkatan risiko terinfeksi saat kita beraktivitas pada lingkungan," lanjutnya.

Reisa pun mengingatkan, berdasarkan standar badan kesehatan dunia atau WHO, besaran positivity rate sebaiknya tidak lebih dari 5 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 23 September 2023: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 23 September 2023: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Gunung Merapi Keluarkan 148 Kali Guguran Lava Selama Sepekan, Suaranya Terdengar di Pos Babadan

Gunung Merapi Keluarkan 148 Kali Guguran Lava Selama Sepekan, Suaranya Terdengar di Pos Babadan

Yogyakarta
Dugaan Keracunan, Dinkes Gunungkidul Tunggu Hasil Uji Laboratorium Makanan

Dugaan Keracunan, Dinkes Gunungkidul Tunggu Hasil Uji Laboratorium Makanan

Yogyakarta
Kebakaran Lahan di Kulon Progo Kembali Berulang, BPBD: Akibat Bakar Sampah dan Membuka Ladang

Kebakaran Lahan di Kulon Progo Kembali Berulang, BPBD: Akibat Bakar Sampah dan Membuka Ladang

Yogyakarta
Tanggap Darurat Bencana Kekeringan, Pemkab Kulon Progo Siapkan 900.000 Liter Air untuk Warga

Tanggap Darurat Bencana Kekeringan, Pemkab Kulon Progo Siapkan 900.000 Liter Air untuk Warga

Yogyakarta
Ada 826 Lowongan PPPK Tenaga Pendidik di Pemda DIY, Paling Banyak untuk Guru BK

Ada 826 Lowongan PPPK Tenaga Pendidik di Pemda DIY, Paling Banyak untuk Guru BK

Yogyakarta
4 Tahun Lalu Sempat Bikin Heboh, Air Sumur Bor Tanpa Pompa Ini Masih Mengalir Deras meski Kemarau

4 Tahun Lalu Sempat Bikin Heboh, Air Sumur Bor Tanpa Pompa Ini Masih Mengalir Deras meski Kemarau

Yogyakarta
Ada Pasukan Gajah Saat Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta, 'Drone' Dilarang Terbang

Ada Pasukan Gajah Saat Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta, "Drone" Dilarang Terbang

Yogyakarta
Mbah Panut 'Simbah Nikah' Bertemu Cinta Lama di Usia 57 Tahun, Polisi Tertua akan Pensiun Tahun Depan

Mbah Panut "Simbah Nikah" Bertemu Cinta Lama di Usia 57 Tahun, Polisi Tertua akan Pensiun Tahun Depan

Yogyakarta
Orangtua Bocah 10 Tahun yang Meninggal Diduga Keracunan di Gunungkidul Takkan Menuntut

Orangtua Bocah 10 Tahun yang Meninggal Diduga Keracunan di Gunungkidul Takkan Menuntut

Yogyakarta
Diduga Keracunan Massal, Satu Anak di Gunungkidul Tewas

Diduga Keracunan Massal, Satu Anak di Gunungkidul Tewas

Yogyakarta
Hilang 3 Bulan, Kades di Blora Bantah Kabur karena Kasus Korupsi Dana Desa

Hilang 3 Bulan, Kades di Blora Bantah Kabur karena Kasus Korupsi Dana Desa

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 22 September 2023: Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 22 September 2023: Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Kronologi Truk Tabrak Rumah di Solo, Berawal Hendak Menyalip lalu Oleng

Kronologi Truk Tabrak Rumah di Solo, Berawal Hendak Menyalip lalu Oleng

Yogyakarta
Pengakuan Orangtua Pembuang Bayi Kembar di Sungai Buntulan, Sleman

Pengakuan Orangtua Pembuang Bayi Kembar di Sungai Buntulan, Sleman

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com