Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wartawati Jadi Korban Pelecehan Seksual Saat Meliput Pertandingan di Stadion Maguwoharjo

Kompas.com - 08/07/2022, 18:30 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Seorang wartawati menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum suporter PSS Sleman.

Peristiwa ini terjadi saat korban meliput pertandingan semifinal Piala Presiden 2022 antara PSS Sleman melawan Borneo FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman pada Kamis (7/07/2022) malam.

Korban menceritakan awalnya hendak masuk ke tribun khusus media untuk meliput pertandingan.

"Semalam saya masuk tribun media memang agak telat, kondisi tribun biru itu sudah penuh," ujar korban, saat dihubungi melalui chat WhatsApp (WA), pada Jumat (8/7/2022).

Baca juga: Ditetapkan Sebagai DPO, 1 Tersangka Penyerangan di Jambusari Sleman Serahkan Diri ke Polisi

Pada saat hendak masuk ke tribun media, pintu di jaga oleh panitia pelaksana.

Pelaku posisinya gelantungan di pagar untuk psywar ke pemain Borneo FC.

"Pas aku masuk agak miring mau masuk posisi badanku dengan pelaku berhadapan," ungkap dia.

Saat itulah pelaku melakukan aksi tidak terpuji kepada korban. Serentak korban kaget dan langsung menatap wajah pelaku.

"Reflek aku lihat wajahnya dan dia juga lihat, aku pikir dia enggak sengaja nyenggol terus mau minta maaf. Tapi, dia cuma lihatin muka ku sambil tangannya gerak-gerak, aku lupa kejadiannya cepet banget," urai dia.

Korban kemudian ke tribun media. Korban duduk dan berusaha untuk menangkan diri.

Namun, karena masih panik, korban kemudian memutuskan untuk bercerita kejadian yang dialaminya kepada salah satu wartawan.

"Pas itu aku cerita sambil gemeteran, terus hubungi panpel dan langsung direspons. Aku didampingi diajak ke ruang media, banyak yang tenangin aku tadi malam," urai dia.

Selesai pertandingan, pelaku dibawa ke suatu ruangan. Di ruangan tersebut ada pihak kepolisian, manajemen dan para wartawan.

Korban mengungkapkan, awalnya pelaku tidak mengakui perbuatanya. Pelaku saat itu dalam keadaan pengaruh minuman keras.

"Awalnya, pelaku enggak ngaku, pas didesak akhirnya dia ngaku, karena (pelaku) konsumsi miras dan ditemukan obat penenang," urai dia.

Setelah diinterogasi, pelaku akhirnya mengakui perbuatanya.

"Hampir dua jam diintrogasi akhirnya pelaku koorporatif dan minim saksi ku. Aku minta dia minta maaf dan melakukan syarat-syarat agar efek jera, ada 3 poin," ujar dia.

Poin pertama, tidak mengulangi perbuatanya di kemudian hari.

Pelaku harus berjanji tidak datang ke stadion dalam keadaan mabuk atau pengaruh minuman atau obat-obatan terlarang.

Kemudian, mengirimkan email permohonan maaf atas tindakan pelecehan terhadap korban kepada manajemen PSS Sleman dan Komunitas suporter PSS, Brigata Curva Sud (BCS).

"Pernyataan yang dibuat pelaku ditandatangani pelaku, korban dan dua orang saksi, di depan anggota kepolisian Polsek Depok Timur Sleman," ucap dia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

PSI Solo Laporkan Akun Penghina Selvi Ananda, Gibran: Aku Santai Saja, Tidak Ikut-ikut

PSI Solo Laporkan Akun Penghina Selvi Ananda, Gibran: Aku Santai Saja, Tidak Ikut-ikut

Yogyakarta
Geng Remaja di Kota Yogyakarta Syaratkan Duel dan Cari Musuh, Dua Warga jadi Korban

Geng Remaja di Kota Yogyakarta Syaratkan Duel dan Cari Musuh, Dua Warga jadi Korban

Yogyakarta
Kronologi Pembunuhan dan Mutilasi Pria Asal Solo, Pelaku Gemetar Ketakutan Saat Potong Jasad Korban

Kronologi Pembunuhan dan Mutilasi Pria Asal Solo, Pelaku Gemetar Ketakutan Saat Potong Jasad Korban

Yogyakarta
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi Pria Bertato Naga Asal Solo

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi Pria Bertato Naga Asal Solo

Yogyakarta
Fakta Kasus Pencabulan 17 Siswi oleh Pria di Bantul, Ada Korban yang Berusia 13 Tahun

Fakta Kasus Pencabulan 17 Siswi oleh Pria di Bantul, Ada Korban yang Berusia 13 Tahun

Yogyakarta
Ancaman 15 Tahun Penjara Menanti Tersangka Pencabulan 17 ABG di Sleman

Ancaman 15 Tahun Penjara Menanti Tersangka Pencabulan 17 ABG di Sleman

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 30 Mei 2023: Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 30 Mei 2023: Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Kisah Tempe Buatan Boni Tembus Istana, Disukai Presiden SBY dan Jokowi

Kisah Tempe Buatan Boni Tembus Istana, Disukai Presiden SBY dan Jokowi

Yogyakarta
17 Anak Dicabuli dan Direkam Pria Asal Bantul, KPAID Yogya Akan 'Tracing' ke Sekolah

17 Anak Dicabuli dan Direkam Pria Asal Bantul, KPAID Yogya Akan "Tracing" ke Sekolah

Yogyakarta
Biksu Thudong Akan Disambut Barongsai sampai Pijat Gratis di Kelenteng Liong Hok Bio Magelang

Biksu Thudong Akan Disambut Barongsai sampai Pijat Gratis di Kelenteng Liong Hok Bio Magelang

Yogyakarta
Anggotanya Dikeroyok, Perguruan Silat Datangi Mapolres Bantul

Anggotanya Dikeroyok, Perguruan Silat Datangi Mapolres Bantul

Yogyakarta
Kepala Sekolah dan Guru Agama yang Diduga Cabuli Belasan Murid di Wonogiri Dicopot

Kepala Sekolah dan Guru Agama yang Diduga Cabuli Belasan Murid di Wonogiri Dicopot

Yogyakarta
Sayat Tangan Sendiri, Pria di Yogyakarta Buat Laporan Palsu, Mengaku Korban Kejahatan Jalanan

Sayat Tangan Sendiri, Pria di Yogyakarta Buat Laporan Palsu, Mengaku Korban Kejahatan Jalanan

Yogyakarta
Terbongkarnya Pencabulan 17 ABG di Apartemen Sleman Berawal dari Guru Cek HP Murid

Terbongkarnya Pencabulan 17 ABG di Apartemen Sleman Berawal dari Guru Cek HP Murid

Yogyakarta
Pria Asal Bantul Ini Cabuli 17 Anak di Bawah Umur, Rekam Aksinya untuk Kenang-kenangan

Pria Asal Bantul Ini Cabuli 17 Anak di Bawah Umur, Rekam Aksinya untuk Kenang-kenangan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com