YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, DI Yogyakarta menyebutkan, jumlah suspek penyakit mulut dan kuku (PMK) mencapai 580 ekor dan menyebar di 16 Kapanewon atau kecamatan.
"Sampai pekan ini ada 580 ekor suspek PMK, penyebarannya sampai 16 kapanewon (dari total 18 Kapanewon) dan 123 pedukuhan," kata Kepala DDPKH Gunungkidul Wibawanti Wulandari saat dihubungi wartawan, Minggu (3/7/2022).
Ia menjelaskan, dari ratusan suspek itu, yang dikirimkan ke Balai Besat Veteriner (BBVet) Wates hanya 22 sampel positif, dan sisanya suspek karena gejala klinisnya sama.
Baca juga: Ratusan Ternak di Surabaya Disuntik Vaksin PMK, Ini Imbauan Wakil Wali Kota
Adapun gejala klinis seperti bisul pada bagian kuku dan lidah serta air liur yang mengental.
Untuk antisipasi, Wibawanti mengatakan, pihaknya mendapatkan 500 dosis vaksin PMK yang sudah disebar UPT Puskeswan Playen 100 dosis, UPT Puskeswan Wonosari 100 dosis, UPT Puskeswan Nglipar 100 dosis, UPT Puskeswan Karangmojo 100 dosis, UPT Puskeswan Panggang 50 dosis dan UPT Puskeswan Semanu 50 dosis.
Vaksin tersebut diberikan pada zona hijau PMK.
"Petugas dalam tim vaksinasi sejumlah 102 orang terdiri atas 24 dokter hewan dan 88 orang petugas lainnya," kata Wibawanti.
Dia mengatakan, sesuai prosedur, setiap ternak akan mendapatkan 3 dosis vaksin, dengan rincian 2 dosis pertama diberikan di tahun ini dengan jarak pemberian masing-masing dosis selama 2 minggu.
"Untuk dosis ketiga atau boosternya baru mulai diberikan tahun depan," kata dia.
Baca juga: Tekan Penyebaran PMK, Bali Terapkan Lockdown Jelang Idul Adha
Pihaknya berharap, dengan adanya vaksin ini bisa menahan laju PMK karena Gunungkidul memiliki ternak ratusan ribu ekor.
Dengan populasi sapi potong sejumlah 151.735 ekor, kambing 234.359 ekor dan domba 11.182 ekor.
Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto mengatakan, masyarakat bisa ikut berpartisipasi dengan menjaga kebersihan kandang.
Pemerintah juga akan mengawasi lalu lintas ternak.
"Begitu ada temuan, langsung kita tangani," kata Heri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.