Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Rambut Gimbal di Dieng, Titipan Kiai Kolo Dete

Kompas.com - 01/07/2022, 08:41 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Obyek wisata Dieng di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah memiliki fenomena unik yaitu embun upas atau embun es.

Fenomena embun upas sempat terjadi pada Kamis (30/6/2022) pagi. Saat iti suhu kawasan Dataran Tinggi Dieng mencapai minus 1 derajat celsius.

Embun upas terlihat di beberapa titik seperti kompleks Candi Arjuna, lapangan sekitar Candi Arjuna, dan Dharmasala.

Tak hanya fenomena embun upas. Dieng juga memiliki kekayaan tradisi salah satu ritual cukur rambut gimbal.

Baca juga: Tradisi Ruwatan Rambut Gimbal di Dieng, Berharap Nasib Sial Menjauh dan Berkah Menyertai

Gimbal yang dalam kamus Bausasra Jawa-Indonesia berarti pial, gelambir, atau bergumpal-gumpal. Pada anak yang mengalami fenomena gimbal, rambutnya memang menjadi pial atau bergumpal-gumpal.

Prosesi potong rambut gimbal dilakukan satu tahun sekali terhadap anak-anak Dieng yang kebetulan berambut gimbal.

Rambut gimbal hanya dimiliki anak-anak Dieng yang diyakini titipan tetua Dieng yang dikenal dengan nama Kiai Kolo Dete.

Diceritakan, Kiai Kolo Dete adalah seoang punggawa di masa Mataram Islam di sekitar abad ke-14.

Baca juga: Melihat Prosesi Potong Rambut Gimbal Bocah Dieng, Minta Mie Ayam dan Mobil

Bersama Kiai Walid dan Kiai Karim, Kiai Kolo Dete diperintahkan oleh Kerajaan Mataram untuk mempersiapkan pemerintahan di wilayah Wonosobo dan sekitarnya.

Kiai Kolo Dete pun bertugas di Dataran Tinggi Dieng ditemani sang istri, Nini Roro Rence.

Sejak saat itu muncul anak-anak berambut gimbal. Masyarakat meyakini tolak ukur kesejahteraan masyarakat Dieng ditandi dengan keberadaan anak-anak berambut gimbal.

Semakin banyak jumlah anak berambut gimbal, masyarakat Dieng yakin kesejahteraan mereka akan semakin baik. Begitu pula sebaliknya.

Baca juga: Rambut Gimbal, Nyai Roro Kidul, dan Permintaan Tak Biasa Para Bocah Dieng

Legenda Pangeran Kidang

Kawah Sikidang, Dieng.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Kawah Sikidang, Dieng.
Legenda asal-usul anak rambut gimbal juga tak bisa dipisahkan dengan kisah Sinta Dewi dan Pengeran Kidang Garungan

Dikisahkan di masa lalu, ada seorang putri cantik yang bernama Sinta Dewi. Kecantikan Sang Putri membuat Pangeran Kidang Garungan pun jatuh cinta.

Walau belum bertemu, Sang Putri menerima lamaran Sang Pangeran

Saat rombongan pangeran tiba di istana, betapa terkejutnya Putri Sinta Dewi karena sang pangeran ternyata bekepala kijang.

Sinta Dewi yang terlanjur menerima lamaran pun kecewa. Ia kemudian meminta Pangeran Kidang untuk membuat sumur. Alasannya karena penduduk di Kerajaan Sinta Dewi sulit mendapatkan air.

Baca juga: Asal Muasal Legenda Rambut Gimbal

Syarat yang diajukan Sinta Dewi cukup sulit yakni sumur harus selesai dalam satu malam. Pangeran Kidang pun menanyanggupi. Dia mulai menggali dan terus menggali sumur untuk gadis pujaannya.

Namun di atas bibir sumur, pengawal dan dayang-dayang Sinta dewi malah menimbun Sang Pangeran.

Pangeran Kidang Garungan pun marah. Sebelum tewas, dia mengucapkan sumpah jika keturuna Sinta Dewi akan berambut gimbal.

Sementara sumur yang digali diyakini menjadi Kawah Sikidang yang ada di kawasan Dieng.

Baca juga: 4 Acara Unik di DCF 2019, dari Rambut Gimbal hingga Domba Batur...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Yogyakarta
Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Yogyakarta
30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com