Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSAD Dudung Dikukuhkan Jadi Duta Bapak Asuh Anak Stunting Indonesia

Kompas.com - 29/06/2022, 21:14 WIB
Wijaya Kusuma,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dikukuhkan sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting Indonesia. Pengukuhan ini dilaksanakan dalam acara Hari Keluarga Nasional yang digelar di Kantor Desa Pondokrejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman.

"Kita berkumpul di tempat ini dalam rangka Hari Keluarga Nasional yang bertepatan pada tanggal 29 Juni 2022. Sekaligus Kita mengukuhkan Beliau Bapak KSAD menjadi duta bapak asuh anak stunting Indonesia," ujar Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo di acara Hari Keluarga Nasional di Kantor Desa Pondokrejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, Rabu (29/06/2022).

Baca juga: Ada Sekolah Kurang Murid, Kepala BKKBN Soroti Keberhasilan Program KB

Bapak Asuh Anak Stunting merupakan program yang digagas oleh BKKBN. Jenderal Dudung Abdurachman dinilai sebagai tokoh yang memiliki antusias tinggi terhadap program tersebut. Bahkan, Dudung Abdurachman secara nyata membantu anak-anak stunting di Indonesia.

"Di antara para petinggi, Pak KSAD ini yang pertama kali untuk men-taking over, berani mengatakan bahwa saya akan membantu untuk anak-anak stunting. Dan kemudian beliau secata riil membantu taking over anak stunting yang jumlahnya tidak sedikit di Indonesia," ucapnya.

Berdasarkan itulah, Jenderal Dudung dipilih untuk dikukuhkan sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting.

"Oleh karena itu beliau cocok dan layak diangkat menjadi duta bapak asuh anak stunting di Indonesia," tegasnya.

Hasto Wardoyo menuturkan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman akan menjadi donatur untuk ratusan anak berisiko stunting.

Ke depan Hasto Wardoyo berharap program Bapak Asuh untuk anak stunting ini semakin meluas di Indonesia. Tidak hanya dari para pejabat pemerintahan, namun juga unsur swasta.

"Mudah-mudahan nanti diikuti oleh para petinggi yang lainnya yang menjadi duta bapak asuh anak stunting tidak hanya dari jajaran pemerintah, TNI, Polri tapi juga unsur swasta," tandasnya.

Sementara itu, KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengucapkan terimakasih telah dikukuhkan sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting.

"Tentunya saya sebagai Bapak asuh anak stanting ini punya konsekuensi yang berat. Dan ini saya mengucapkan terim akasih," ucapnya.

Dudung melihat masih ada beberapa ibu-ibu yang belum menerima program Program Keluarga Harapan (PKH). Karenanya, Dudung akan meminta jajaranya agar mengecek dan mendata.

"Nanti para Babinsa Danramil, Dandim dan Danrem agar mengecek secara langsung kenapa ini tidak sampai ya. Atau mungkin karena memang ada pendataan-pendataan baru karena yang sudah sampai pun ada," urainya.

Dia mengatakan pendataan ini akan dilaksanakan secara simultan. Hasil dari pendataan dan pengecekan ini akan dikomunikasikan ke Dinas Sosial.

Baca juga: Cegah Stunting, Kepala BKKBN: Saya Bisa Tumbuh dengan Baik karena Sering Makan Laron

"Pendataan itu dan nanti akan segera saya komunikasikan dengan Dinas Sosial agar program pemerintah Presiden Joko Widodo ini bisa secara tuntas sampai dengan sesuai sasaran (target penurunan angka stunting nasional) bisa 14% kalau perlu sampai di bawah itu," ucapnya.

Lebih lanjut dia menilai rata-rata gizi buruk terjadi karena faktor ekonomi. Selain itu, Posyandu yang ada juga belum dimanfaatkan secara maksimal.

"Memang rata-rata saya lihat gizi buruk itu karena memang ekonomi rata-rata, karena memang pola makan tadi ada yang lagi hamil minumnya bukan susu. Nah karena memang posyandu ini belum dimanfaatkan secara maksimal nanti kita akan bantu Babinsa untuk bersama-sama dengan BKKBN sosialisasi ini," ungkapnya.

Dudung mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama melakukan langkah nyata dalam upaya mengatasi stunting.

"Mari kita sama-sama tidak serta-merta saya sebagai Bapak tetapi bagi masyarakat yang merasa mampu melihat saudara-saudaranya, tetangganya yang ada anak stunting mari kita sama-sama. Pancasila mengajarkan kita untuk saling membantu untuk bergotong-royong, mari kita tuntaskan untuk kejayaan Republik Indonesia," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Kasus Korupsi Selesai, Kejari Gunungkidul Kembalikan Rp 470 Juta ke RSUD Wonosari

Kasus Korupsi Selesai, Kejari Gunungkidul Kembalikan Rp 470 Juta ke RSUD Wonosari

Yogyakarta
Viral, Video Warga Lempar Sampah ke Truk, DLHK Kota Yogyakarta: Masyarakat Enggak Sabar

Viral, Video Warga Lempar Sampah ke Truk, DLHK Kota Yogyakarta: Masyarakat Enggak Sabar

Yogyakarta
Hasil Rekonstruksi Suami di Gunungkidul Membunuh Istri Saat Tidur

Hasil Rekonstruksi Suami di Gunungkidul Membunuh Istri Saat Tidur

Yogyakarta
Gerindra dan PDI-P Gunungkidul Buka Peluang Kader Maju Pilkada

Gerindra dan PDI-P Gunungkidul Buka Peluang Kader Maju Pilkada

Yogyakarta
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Ganjar: Tunggu Prosesnya

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Ganjar: Tunggu Prosesnya

Yogyakarta
5 Orang Ambil Formulir Calon Bupati Penjaringan Golkar, Ada Mantan Wakil Bupati Kulon Progo

5 Orang Ambil Formulir Calon Bupati Penjaringan Golkar, Ada Mantan Wakil Bupati Kulon Progo

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com