Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga di Gunungkidul Harus Berjalan 5 Km untuk Dapatkan Sinyal

Kompas.com - 28/06/2022, 13:08 WIB
Markus Yuwono,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Warga di wilayah Padukuhan Ngalang Ombo, Kalurahan Dadapayu, Kapanewon Semanu, Gununungkidul, DI Yogyakarta, sulit mendapatkan sinyal telepon seluler. 

Untuk mendapatkan sinyal, warga terpaksa berjalan sejauh 5 kilometer dari daerah tersebut. 

"Di sini tidak ada sinyal, kalau mau kirim ya geser ke atas sana," kata Andre pada Senin (27/6/2022).

Ketua RT 002 RW 001, Padukuhan Ngalang ombo, Agus Triyono membenarkan wilayahnya sulit sinyal provider.

Baca juga: Bermodus Belikan Jajan, Tukang Becak di Yogyakarta Tega Cabuli 2 Bocah di Belakang Masjid

Hanya satu provider yang kadang mendapatkan sinyal, tetapi sulit untuk berkomunikasi baik seluler maupun internet.

"Sinyalnya tidak stabil. Kadang hilang, kadang muncul," ucap Agus.

Warga yang memiliki kepentingan untuk mengirim pesan atau sekadar melihat media sosial harus menggunakan sepeda motor atau sepeda sejauh 5 kilometer di pinggir padukuhan.

Warga harus melewati jalan cor blok dan persawahan di sela perbukitan karst hanya untuk mengirim pesan atau berselancar internet.

 

"Mungkin karena adanya perbukitan sehingga pengaruh sinyal komunikasi. Tidak ada sinyal, ada di beberapa titik saja. Tapi, keberadannya juga tidak stabil," kata dia.

Ketua RT 004 RW 001 Padukuhan Ngalang Ombo, Siswadi, menambahkan, warga harus ke lokasi yang terdapat sinyal sejauh 5 kilometer.

"Kalau mau mudah akses internet ya ke jalan raya Semanu-Rongkop di Padukuhan Mojo, Dadapayu, jaraknya lumayan, sekitar lima kilometer," kata dia.

Baca juga: Bayi 5 Bulan di Surabaya Tewas Membusuk di Dalam Rumah, Polisi Sebut Orangtua Ada di Yogyakarta

Selain itu, bisa menggunakan WiFi dengan dipasang secara paralel, tetapi harganya cukup mahal, yaitu sekitar Rp 700.000 untuk peralatan, belum termasuk biaya langganan.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta, yang dimintai tanggapan terkait masih adanya blank spot di wilayahnya, mengaku terus berupaya untuk mengurangi.

"Kami terus berupaya untuk mengurangi wilayah blank spot ya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Basarnas Sebut Jasad di Bantul, Merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Basarnas Sebut Jasad di Bantul, Merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Yogyakarta
Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Yogyakarta
Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Yogyakarta
2 Balon Udara Kembali Mendarat di Gunungkidul

2 Balon Udara Kembali Mendarat di Gunungkidul

Yogyakarta
Saat Listrik di Gunungkidul Padam akibat Balon Udara Liar..

Saat Listrik di Gunungkidul Padam akibat Balon Udara Liar..

Yogyakarta
Ratusan Wisatawan di Malioboro Kena Tegur Jogobaran Selama Libur Lebaran, Mengapa?

Ratusan Wisatawan di Malioboro Kena Tegur Jogobaran Selama Libur Lebaran, Mengapa?

Yogyakarta
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Sore Ini

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Sore Ini

Yogyakarta
Bawa Sajam di Pagi Hari, Pemuda di Yogyakarta Diamankan Polisi

Bawa Sajam di Pagi Hari, Pemuda di Yogyakarta Diamankan Polisi

Yogyakarta
PMI Gunungkidul Tak Bayar THR tapi Berikan Gaji Ke-13, Disnakertrans DIY Rekomendasikan Ini

PMI Gunungkidul Tak Bayar THR tapi Berikan Gaji Ke-13, Disnakertrans DIY Rekomendasikan Ini

Yogyakarta
Penumpang di Bandara YIA Tembus 200.000 Orang Selama Musim Lebaran

Penumpang di Bandara YIA Tembus 200.000 Orang Selama Musim Lebaran

Yogyakarta
Bolos Kerja Usai Libur Lebaran, Seorang ASN Pemkab Sleman Bakal Disanksi Pemotongan TPP

Bolos Kerja Usai Libur Lebaran, Seorang ASN Pemkab Sleman Bakal Disanksi Pemotongan TPP

Yogyakarta
PMI Gunungkidul Tak Berikan THR ke Karyawan, Pengurus Ungkap Alasannya

PMI Gunungkidul Tak Berikan THR ke Karyawan, Pengurus Ungkap Alasannya

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com