Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemis Lempar Sandal karena Tak Diberi Uang, Pelaku Ternyata Pernah 2 Kali Diamankan Satpol PP

Kompas.com - 24/06/2022, 05:22 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Seorang pengemis di Semarang, Jawa Tengah, melempar sandal karena tak diberi uang oleh pengendara. Video kejadian tersebut sempat viral di media sosial.

Terkait kejadian itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang Fajar Purwoto mengatakan, pihaknya sudah pernah mengamankan si pengemis dua kali.

"Waktu itu kita amankan di Kalibanteng," ujarnya, Kamis (23/6/2022).

Baca juga: Viral Tak Dikasih Uang, Pengemis di Semarang Malah Lempar Sandal ke Arah Kaca Pengendara

Fajar menuturkan, pengemis itu biasa beroperasi di daerah Majapahit dan Kalibanteng.

Di samping itu, ia menduga si pengemis mempunyai jaringan yang beroperasi di daerah lain.

"Dia beroperasi sendiri. Dia punya jaringan, namun mungkin temannya ada di lokasi lain," ucapnya.

Baca juga: Kasus Pengemis Lansia Toyor Kepala Perempuan Berakhir Damai, Korban bahkan Doakan Pelaku Selalu Sehat

Buat surat pernyataan

Fajar menyampaikan, si pengemis bukan kali ini saja mengganggu pengendara karena tak diberi uang oleh pengendara.

Sewaktu pihaknya mengamankan si pengemis beberapa waktu lalu, ia sudah membuat surat pernyataan dengan Satpol PP Kota Semarang untuk tidak mengganggu pengendara yang sedang melintas.

"Saat pengamanan sebelumnya dia sudah buat surat pernyataan. Namun karena kita tidak punya tempat untuk resos terpaksa kita dilepas," ungkapnya.

Baca juga: Viral, Video Perempuan Ditoyor Pengemis karena Tak Beri Uang, Ini Tanggapan Satpol PP

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan, Fajar memastikan bahwa pengemis tersebut waras.

"Dia bukan gila, tapi kadang saat tidak diberi uang terus meludah kalau tidak menggedor-gedor pintu mobil," tuturnya.

Menanggapi aksi pengemis itu, Fajar meminta agar Dinas Sosial Kota Semarang melakukan upaya koordinasi yang lebih masif dengan Satpol PP.

"Karena yang punya sumber daya untuk merawat PGOT itu Dinsos. Kita tak punya," tuturnya.

Baca juga: Sosok Pengemis Kaya di Gorontalo, Punya Rp 490 Juta, Hasil Meminta-minta Dipakai Bangun Rumah

Viral di media sosial

Ilustrasi viralShutterstock Ilustrasi viral

Aksi pengemis melempar sandal sempat terekam dalam video. Video itu lantas viral di media sosial.

Salah satu yang membagikan video tersebut adalah akun Instagram @kejadiansmg.

Tampak dalam video seorang pengemis berbaju merah melempar sandal ke kaca mobil pengendara.

Kronologi: Minta2, tidak dkasih, dikasih tangan sama kaka saya, malah pukul2 kaca mobil, kmudian di video, sadar di video melakukan pemukulan ke mobil menggunakan sandal… makin nekat skrg... mohon ditindak apparat yg berwajib…,” tulis penggunggah dalam keterangan di video.

Peristiwa itu terjadi di perempatan Arteri Puri Anjasmoro seberang POM bensin dari arah Kaligawe, Semarang.

Baca juga: Di Balik Tanggapan Kasatpol PP soal Video Viral Perempuan Ditoyor Pengemis di Warung

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf | Editor: Ardi Priyatno Utomo)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com