KULON PROGO, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang jadi korban penipuan uang palsu di dua pasar,Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Para pedagang mengungkapkan telah tertipu uang Rp 50.000 palsu.
Pedagang bernama Sujilah (67), menjadi korban penipuan ketika berjualan bawang dan cabai di Pasar Jombokan, Pedukuhan Jombokan, Kalurahan Tawangsari, Kapanewon Pengasih. Lansia itu menerima uang Rp 50.000 dari seorang pembeli satu kilogram bawang merah.
"Saya cuma lihat itu uang 50-an. Biru. Saya masukkan ke kotak," kata Sujilah di Pasar Jombokan, Rabu (22/6/2022).
Kesibukan itu menyita perhatian sehingga dirinya lalai. Ia memasukkan saja uang itu ke kotak uang.
Lansia asal Pedukuhan Kawirejan, Kalurahan Sogan, Kapanewon Wates ini biasa jualan dari jam 06.00 WIB sampai jam 10.00 WIB. Setelah pundi uang sudah penuh menjelang siang, ia merapikannya.
Uang yang besar lebih dulu dihitung. Sujilah pun mendapati selembar uang palsu Rp 50.000-an.
Baca juga: Tergiur Keuntungan, Penjual Miras di Yogyakarta Produksi Uang Palsu
Ia mengingat kalau uang itu diperoleh dari laki-laki berbaju putih, celana hitam, dan rambutnya cepak. Sujilah tidak mengira uang yang diserahkan laki-laki itu ternyata palsu.
Saat bersamaan, seorang lurah pasar atau koordinator pasar datang menarik retribusi. Sujilah langsung melaporkan peristiwa ini pada lurah pasar.
“Uang lalu dibawa lurah pasar,” katannya.
Sujilah mengakui tidak waspada karena sedang melayani sekitar 10 pembeli saat kedatangan laki-laki berkaus putih itu.
Ia mengaku hanya bisa sabar, meski mengingat anaknya yang di rumah tidak melaut karena cuaca ekstrem.
“Ya sudah tidak apa. Mau bagaimana lagi, karena (melayani) banyak orang dan faktor umur saya. Simbah ini merasa ribet,” kata Sujilah.
Hal serupa juga terjadi di pasar Mudhal, Pedukuhan Penjalin, Kalurahan Donomulyo, Kapanewon Nanggulan. Pasar ini berada di seberang Kantor Kalurahan Donomulyo.
Pedagang toko kelontong Neni Puji Astuti (32) menemukan uang palsu, pada Selasa (21/6/2022). Diketahui, Pasar Mudhal hanya buka saat Kliwon dan Pon, hari pasaran masyarakat Jawa.
Kebetulan pasar tengah ramai pada Selasa Pon kemarin. Neni mengatakan tersiar kabar kalau ada banyak pedagang pasar Mudhal mendapat uang palsu Rp 50.000-an.
Beberapa pedagang itu yakni tukang jamu, penjual panganan klanting, getuk tiwul, hingga bumbu. Para pedagang lantas mengecek hasil dagangan hari itu setelah banyak yang mengaku mendapat uang palsu.
Neni juga ikut menghitung hasil dagangan hari itu. Toko yang dijaga Neni berada di sudut pasar. Neni menceritakan, mendapat uang palsu Rp 50.000-an. Ia tidak ingat uang itu dari pembeli yang mana.
"Ada tujuh pedagang yang mendapat uang palsu hari kemarin. Saya juga," kata Neni.
Tak lama kemudian polisi yang datang langsung menyita uang palsu itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.