Bentuk plengkung ini terlihat masih asli dan terawat meski dilewati berbagai kendaraan setiap hari.
Pada tahun 2018 Dinas Kebudayaan DIY melakukan kegiatan rehabilitasi dinding benteng kraton Yogyakarta, termasuk Plengkung Wijilan.
Pada saat pekerjaan rehabilitasi pada bagian lorong di Plengkung Wijilan, lalu lintas yang melewati lorong plengkung tersebut harus dialihkan lewat jalan lain.
Yogyakarta memang dikenal sebagai Kota gudeg, begitu juga dengan kawasan Plengkung Wijilan.
Diketahui kawasan Wijilan dikenal sebagai sentra penjualan gudeg, selain Kampung Mbarek yang berlokasi di dekat kampus UGM.
Sentra gudeg Wijilan menjadi populer karena hanya berjarak 50 meter dari Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta.
Konon Ibu Slamet adalah sosok yang mengawali berjualan gudeg di Wijilan pada 1946, dan masih bertahan dengan citarasa yang otentik.
Sumber: kratonjogja.id dan bptba.lipi.go.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.