Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Berkebutuhan Khusus di DIY Diberi Kuota Khusus di Sekolah Reguler

Kompas.com - 13/06/2022, 16:15 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memberikan kuota khusus bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah umum.

Kuota ABK di sekolah umum tiap rombongan belajar (rombel) maksimal 2 orang.

Kepala Dinas Disdikpora DIY Didik Wardaya menyampaikan, syarat bagi ABK untuk mendaftar di sekolah umum di jenjang SMA adalah mendapatkan rekomendasi dari psikolog.

"DIY sebagai daerah pendidikan inklusif sejak tahun 2014, kemudian kita atur bagaimana pelaksanaan pemberian layanan pendidikan kepada anak disabilitas. Jadi tiap tahun, tiap kelas diberi peluang, tiap kelas 36 itu maksimal ada 2 anak berkebutuhan khusus," jelas Didik saat dihubungi wartawan, Senin (13/6/2022).

Baca juga: PPKM di DI Yogyakarta Level 1, Jam Pelajaran di Sekolah Ditambah Durasinya

Namun, bagi anak dengan disabilitas yang akan mendaftar di sekolah umum ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, seperti tidak memiliki hambatan komunikasi, perilaku, intelektual, dan emosional.

"Misalnya anak tuna daksa tidak ada masalah pada perilaku, komunikasi tidak ada masalah dari sisi mental juga tidak ada maaalah kita dorong untuk sekolah di reguler," ujar dia.

Ada beberapa pelajaran yang harus disesuaikan dengan anak-anak disabilitas misalnya olahraga, yang akan berbeda dengan siswa pada umumnya.

Untuk menyatakan siswa disabilitas bisa masuk ke sekolah reguler atau tidak,  harus mendapatkan rekomendasi atau asessmen dari psikolog.

"Jadi, sekolah tidak perlu dokter khusus. Selama anak tersebut membawa surat rekomendasi dari psikolog kalau kuota belum terpenuhi bisa diterima," kata dia.

Baca juga: PPDB Kabupaten Nunukan, Siswa yang Orang Tuanya Meninggal akibat Covid-19 Masuk Jalur Afirmasi

Anak disabilitas bisa diterima karena pendaftaran tidak melalui pendaftaran online namun pendaftaran secara luring dan dilaksanakan sebelum pendaftaran online.

"Rekomendasi itu yang menentukan anak tersebut bisa di sekolah reguler atau tidak. Kalau kelebihan (kuota) otomatis ada seleksi," ungkapnya.

Untuk antisipasi terjadinya perundungan bagi anak-anak disabilitas, Disdikpora DIY memnerikan keleluasaan bagi tiap sekolah untuk mewujudkan sekolah ramah anak.

"Sekolah inklusif sendiri menguntungkan bagi semua pihak, misalnya bagi anak-anak bisa membangun empati, dengan kedekatan bersama anak disabilitas. Keuntungan bagi anak disabilitas bisa merasa diterima di lingkungan sekolah reguler," katanya.

Disdikpora DIY meminta kepada sekolah yang menerima anak difabel atau berkebutuhan khusus untuk segera melapor dan Disdikpora akan mengirim guru pendamping khusus untuk konsultasi bagaimana program yang harus dilakukan.

"Guru untuk konsultasi bagaimana program pembelajaran individu apa saja yang harus disesuaikan untuk anak berkebutuhan khusus," jelasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 11 Desember 2023: Sore hingga Malam Hujan

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 11 Desember 2023: Sore hingga Malam Hujan

Yogyakarta
Sejarah Gereja Katolik Santo Antonius Kotabaru

Sejarah Gereja Katolik Santo Antonius Kotabaru

Yogyakarta
Dikira Suara Kucing, Ternyata Bayi yang Dibuang Sedang Menangis

Dikira Suara Kucing, Ternyata Bayi yang Dibuang Sedang Menangis

Yogyakarta
Dikira Hilang di Goa Terawang, Sopir Rombongan Kampanye Ditemukan di Alun-alun Blora

Dikira Hilang di Goa Terawang, Sopir Rombongan Kampanye Ditemukan di Alun-alun Blora

Yogyakarta
Petaka di Jalur Cinomati Bantul, 1 Orang Tewas akibat Minibus Masuk Jurang

Petaka di Jalur Cinomati Bantul, 1 Orang Tewas akibat Minibus Masuk Jurang

Yogyakarta
Kronologi Kecelakaan Maut di Bantul, Minibus Berisi 17 Orang Masuk Jurang, 1 Tewas

Kronologi Kecelakaan Maut di Bantul, Minibus Berisi 17 Orang Masuk Jurang, 1 Tewas

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 10 Desember 2023: Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 10 Desember 2023: Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Kecelakaan di Jalan Baron Gunungkidul, Ayah dan Anak Meninggal

Kecelakaan di Jalan Baron Gunungkidul, Ayah dan Anak Meninggal

Yogyakarta
Minibus Terperosok di Jalur Cinomati Bantul, Korban Meninggal Berasal dari Malang

Minibus Terperosok di Jalur Cinomati Bantul, Korban Meninggal Berasal dari Malang

Yogyakarta
2 Kerangka Manusia yang Ditemukan di Wonogiri Ternyata Korban Pembunuhan

2 Kerangka Manusia yang Ditemukan di Wonogiri Ternyata Korban Pembunuhan

Yogyakarta
Minibus Terperosok ke Jurang di Jalur Cinomati Bantul, 1 Korban Meninggal Dunia

Minibus Terperosok ke Jurang di Jalur Cinomati Bantul, 1 Korban Meninggal Dunia

Yogyakarta
Dilaporkan ke Bareskrim, Butet Kertaradjasa Siapkan Kuasa Hukum

Dilaporkan ke Bareskrim, Butet Kertaradjasa Siapkan Kuasa Hukum

Yogyakarta
Sopir yang Hilang di Goa Terawang Blora Saat Antarkan Peserta Kampanye Ditemukan

Sopir yang Hilang di Goa Terawang Blora Saat Antarkan Peserta Kampanye Ditemukan

Yogyakarta
10  Desa di Magelang Terdampak Semburan Awan Panas Gunung Merapi

10 Desa di Magelang Terdampak Semburan Awan Panas Gunung Merapi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 9 Desember 2023: Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 9 Desember 2023: Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com