Tetapi, dia mengetahui bahwa kedua orang itu merupakan anggota polisi karena dulu pernah bertemu untuk membuat laporan.
"Saya tidak kenal sama pihak kepolisian, saya enggak sengaja ketemu dengan LV. Saya tahu (dia polisi) karena saya pernah buat laporan di Polres Sleman," kata dia.
Menurut Karmel, dia tidak memanggil kedua polisi tersebut tetapi berkonsultasi karena berencana melaporkan Bryan keesokan harinya.
"Bukan manggil ya, untuk minta tolong, tapi konsultasi bahasanya," kata dia.
Dia telah melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polres Sleman, dengan bukti hasil visum dan baju yang compang-camping, karena dikeroyok.
Karmel mengalami luka kepala bagian kiri, leher, dan badannya. Luka yang didapat beripa luka lebam.
Kejadian ini ia serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas.
"Yang penting bagi saya, biar polisi saja, yang berwenang menyelesaikan masalah sebaiknya apa. Kalau saya pribadi ya lanjut saja," tutup dia.
Baca juga: Bryan Yoga Kusuma Dikeroyok di Holywings Saat Bahas Proyek Pariwisata, 2 di Antaranya Oknum Polisi
Sebelumnya, Bryan Yoga Kusuma anak dari Komisari Utama Bank Jawa Timur yakni Suprajarto menjadi korban penganiayaan di Holywings yang berada di Jalan Magelang, Sleman.
Keluarga korban menyebut bahwa Bryan dikeroyok oleh sebanyak 20 orang dan terdapat oknum anggota polisi di dalamnya.
Kuasa hukum Bryan, Duke Arie Widagdo menuturkan, kronologis bermula pada tanggal 3 Juni 2022 pukul 23.30 Bryan dan teman-temannya pergi ke Holywings.
Pada pukul 02.00 terjadi perkelahian, perkelahian terjadi lantaran ada provokasi yang dilakukan oleh seorang yang berinisial KN.
"Saya dapat informasi dari Bryan bahwa dia (bryan) kenal sama KN. Teman lama kalau nggak salah. Nggak sengaja ketemu di Holywings," ujarnya Senin (6/6/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.