YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Tingginya harga cabai di wilayah Kabupaten Sleman disebabkan oleh stok yang terbatas. Minimnya stok cabai di Sleman karena tanaman adanya serangan pathek.
Pathek adalah penyakit yang disebabkan karena Jamur Colletotrichum atau Jamur Gloeosporium. Jamur penyebab pathek bisa berkembang pesat pada kelembapan di atas 90 persen dan suhu di bawah 32 derajat celcius.
Penyakit pathek pada cabai bisa menyerang hampir pada seluruh tanaman mulai dari ranting, daun, cabang hingga buah.
Baca juga: Harga Naik, Pedagang Jual Cabai dan Bawang Butiran, 1 Butir Rp 500
Salah satu petani cabai di Kecamatan Pakem, Turseno mengatakan, pathek biasanya menyerang saat musim hujan.
"Apalagi sampai saat ini hujan masih terjadi. Terutama malam hari kelembapan udara semakin tinggi, pathek merajarela," ujar Turseno saat dihubungi, Jumat (10/06/2022).
Turseno mengatakan telah menanam cabai di lahan seluas 1.500 meter. Dari luasan lahan tersebut, hampir semua tanaman cabai terserang pathek.
"Saya lumayan bisa panen 60-70 persen. Tetangga saya hanya bisa panen 30-40 persen," ungkapnya.
Dia mengatakan harga cabai di tingkat petani untuk cabai rawit merah Rp 78.000 per kilogram. Kemudian untuk cabe rawit varietas ori Rp 76.449 per kilogram. Lalu cabai rawit varietas ori kecil Rp 67.755 per kilogram.
Sementara itu super cabai merah kriting Rp 49.855 per kilogram, super 1 cabai merah kriting Rp 45.255 per kilogram dan elektra cabai merah kriting Rp 49.855 per kilogram.
Meski harga mengalami kenaikan, namun keuntungan petani tidaklah besar. Sebab petani harus mengeluarkan biaya ekstra untuk menangani pathek.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.