Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pancaroba, Nelayan Laut Selatan Yogyakarta Kesulitan Cari ikan

Kompas.com - 09/06/2022, 10:04 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Memasuki musim pancaroba sebagian nelayan di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta memilih untuk berhenti melaut karena hasil tangkapan rendah.

Selain karena tangkapan minim, gelombang laut yang sering tinggi menjadi kendala para nelayan.

"Teman-teman nelayan sudah hafal dengan tanda-tanda alam sehingga saat turun melaut dan nantinya naik lagi ke daratan harus sangat hati-hati," kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bantul, Suyanto saat dihubungi wartawan, Kamis (9/6/2022).

Baca juga: Nelayan Kembali Temukan Jasad Mengapung, Diduga Korban KM Ladang Pertiwi

Saat ini memang masuk pancaroba dan hal itu membuat perubahan cuaca di darat dan laut, contohnya pagi hari surut, dan siang pasang, hingga pola angin yang tidak menentu.

"Nelayan harus memperhatikan dan mencermati imbauan BMKG. Tapi untuk kendala selama pancaroba ini belum ada kendala yang berarti," kata Suyanto

"Pancaroba ini menurun, baik dari segi kuantitas atau jumlah nelayan yang melaut. Karena tidak semua nelayan berani turun melaut," kata dia.

Dijelaskannya, di Kabupaten Bantul tercatat ada 182 perahu nelayan, dengan jumlah nelayan mencapai 287 orang.

Penurunan hasil tangkapan sekitar 20 persen, saat normal sekali berangkat rata-rata 70 kilogram dan saat ini hanya 40 kilogram. Penurunan itu dimulai Selasa (7/6/2022).

Musim paceklik dimulai Juli sampai Agustus, dan nelayan tidak sepenuhnya berhenti.

Ada yang memancing atau memasang jaring kendengan.

"Nelayan tidak ada pacekliknya, karena kalau menjaring nihil ya mancing, kalau tidak ya masang jaring kendengan," ucap Suyanto.

Baca juga: Kapal Diterjang Puting Beliung dan Sempat Terombang-ambing di Lautan Selama 8 Jam, Dua Nelayan Ditemukan Selamat

Salah satu nelayan di Pantai Baru, Sudarjo (50) mengaku jika tidak melaut dirinya memperbaiki jaring miliknya.

Selain karena gelombang tinggi, dia menyebut saat ini hasil tangkapan ikan menurun.

"Yang jelas hasil tangkapan tidak seperti biasanya, apalagi saat ini sulit ikannya," kata dia. 

Nelayan Pantai Baru lainnya, Khabi mengaku sempat melaut dengan sistem jaring kendengan yakni jaring yang di pasang di tengah laut kemudian diberi jangkar dan dibiarkan di laut dan hari berikutnya baru dicek ikan yang terjaring. 

"Baru musim paceklik ikan, gelombang laut dan angin juga tidak bersahabat dengan nelayan," kata Khabi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Yogyakarta
Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Yogyakarta
Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Yogyakarta
2 Balon Udara Kembali Mendarat di Gunungkidul

2 Balon Udara Kembali Mendarat di Gunungkidul

Yogyakarta
Saat Listrik di Gunungkidul Padam akibat Balon Udara Liar..

Saat Listrik di Gunungkidul Padam akibat Balon Udara Liar..

Yogyakarta
Ratusan Wisatawan di Malioboro Kena Tegur Jogobaran Selama Libur Lebaran, Mengapa?

Ratusan Wisatawan di Malioboro Kena Tegur Jogobaran Selama Libur Lebaran, Mengapa?

Yogyakarta
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Sore Ini

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Sore Ini

Yogyakarta
Bawa Sajam di Pagi Hari, Pemuda di Yogyakarta Diamankan Polisi

Bawa Sajam di Pagi Hari, Pemuda di Yogyakarta Diamankan Polisi

Yogyakarta
PMI Gunungkidul Tak Bayar THR tapi Berikan Gaji Ke-13, Disnakertrans DIY Rekomendasikan Ini

PMI Gunungkidul Tak Bayar THR tapi Berikan Gaji Ke-13, Disnakertrans DIY Rekomendasikan Ini

Yogyakarta
Penumpang di Bandara YIA Tembus 200.000 Orang Selama Musim Lebaran

Penumpang di Bandara YIA Tembus 200.000 Orang Selama Musim Lebaran

Yogyakarta
Bolos Kerja Usai Libur Lebaran, Seorang ASN Pemkab Sleman Bakal Disanksi Pemotongan TPP

Bolos Kerja Usai Libur Lebaran, Seorang ASN Pemkab Sleman Bakal Disanksi Pemotongan TPP

Yogyakarta
PMI Gunungkidul Tak Berikan THR ke Karyawan, Pengurus Ungkap Alasannya

PMI Gunungkidul Tak Berikan THR ke Karyawan, Pengurus Ungkap Alasannya

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com