Agus menuturkan, dengan adanya tiket naik ini akan meningkatkan kualitas wisata di Candi Borobudur.
“Nantinya wisatawan akan dipandu oleh pemandu wisata. Jika sebelumnya kebanyakan pengunjung hanya datang untuk berfoto, kini mereka akan mendapat pengalaman yang maksimal dan berkualitas,” terangnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu.
Saat disinggung harga tiket yang tinggi akan membuat wisatawan membatalkan niatnya untuk ke Candi Borobudur, Agus mengatakan, hal itu akan terjadi di fase awal saja.
Baca juga: Naik ke Candi Borobudur Rp 750.000, Unpad Sebut Jangan Bebankan ke Wisatawan
“Di awal-awal, iya (pengunjung berkurang). Namun, ketika nanti kenyamanan ditingkatkan, fasilitas juga memenuhi, kami rasa jumlah kunjungan akan kembali normal,” ujarnya.
Agus juga berpandangan, dengan penerapan tiket naik ke Candi Borobudur, diharapkan dapat menjaga kelestarian cagar budaya itu.
“Candi Borobudur ini perlu perhatian khusus. Selama ini, terjadi ketidaksesuaian antara carrying capacity dengan jumlah pengunjung. Borobudur ini tiada duanya. Jika permasalahan tersebut tidak diatasi sekarang, berapa lama lagi kita bisa menikmati Borobudur? Saya rasa ini adalah cara untuk menghargai Candi Borobudur,” ungkapnya.
Baca juga: Menteri Sandiaga soal Naik ke Candi Borobudur Bayar Rp 750.000: Ojo Kesusu Ribut, Kita Diskusikan
(Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo | Editor : Khairina, David Oliver Purba, Reza Kurniawan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.