Pandangan berbeda soal tiket naik Candi Borobudur diutarakan Ketua Umum Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASSPI) Agus Pahlevi.
Agus menuturkan, dengan adanya tiket naik ini akan meningkatkan kualitas wisata di Candi Borobudur.
“Nantinya wisatawan akan dipandu oleh pemandu wisata. Jika sebelumnya kebanyakan pengunjung hanya datang untuk berfoto, kini mereka akan mendapat pengalaman yang maksimal dan berkualitas,” terangnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu.
Baca juga: Tiket Naik ke Candi Borobudur Rp 750.000, Ketum ASSPI: Ini Salah Satu Cara Menghargai Borobudur
Apalagi, kata Agus, akan ada masyarakat lokal yang dilibatkan, salah satunya sebagai pemandu wisata, sehingga rencana tersebut diharapkan dapat mendukung perekonomian warga di sekitar tempat wisata itu.
“Berdasar informasi yang kami dapat, di dalam program tersebut akan melibatkan masyarakat sekitar. Jika wisata berkembang, yang merasakan dampak adalah masyarakat sekitar. Kami ingin jangan sampai masyarakat sekitar cuma jadi penonton,” paparnya.
Saat ditanya soal harga tersebut apakah membuat masyarakat mengurungkan niat berwisata ke Borobudur, Agus menyampaikan bahwa hal itu kemungkinan akan terjadi di fase awal.
“Di awal-awal, iya (pengunjung berkurang). Namun, ketika nanti kenyamanan ditingkatkan, fasilitas juga memenuhi, kami rasa jumlah kunjungan akan kembali normal,” sebutnya.
Baca juga: Candi Borobudur: Harga Tiket, Jam Buka, Rute, dan Sejarah
“Dengan membayar Rp 750.000, yang kita bayar adalah servis pelayanan,” imbuhnya.
Agus juga berpandangan, dengan penerapan tiket naik ke Candi Borobudur, diharapkan dapat menjaga kelestarian cagar budaya itu.
“Candi Borobudur ini perlu perhatian khusus. Selama ini, terjadi ketidaksesuaian antara carrying capacity dengan jumlah pengunjung. Borobudur ini tiada duanya. Jika permasalahan tersebut tidak diatasi sekarang, berapa lama lagi kita bisa menikmati Borobudur? Saya rasa ini adalah cara untuk menghargai Candi Borobudur,” urainya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.