KOMPAS.com - Candi Borobudur menjadi sorotan warganet pada Minggu (5/6/2022).
Destinasi pariwisata super prioritas yang berada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, itu menjadi perbincangan usai pemerintah berencana memberlakukan tarif bagi wisatawan yang ingin menaiki struktur candi.
Kabar tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Sabtu (4/6/2022) saat mengunjungi Candi Borobudur.
Baca juga: Naik ke Candi Borobudur Dibatasi 1.200 Orang Per Hari, Harus Bayar Rp 700.000
Bagi wisatawan lokal, tiket naik Candi Borobudur dibanderol Rp 750.000 per orang, sedangkan turis mancanegara dikenai US$ 100 per orang.
“Anak sekolah diberikan kuota 25 persen setiap hari dengan membayar Rp 5.000 per orang," ujarnya.
Baca juga: Harga Tiket Naik Candi Borobudur Jadi Rp 750.000, Akademisi: Itu Akal-akalan Saja...
Selain itu, jumlah pengunjung yang naik ke Candi Borobudur juga dibatasi, yakni 1.200 orang per hari.
"Jadi Borobudur tidak bisa lagi semua orang naik ke atas karena sudah mulai 'tenggelam'. Jadi akan dibatasi 1.200 orang per hari," ujarnya.
Pembatasan ini, terang Luhut, merupakan upaya konservasi Candi Borobudur sebagai warisan budaya dunia.
"Kenapa kita lakukan itu, karena rekomendasi dari UNESCO dan pakar, telah terjadi penurunan dan keausan batu (Candi Borobudur)," ucap Luhut.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Candi Borobudur Naik, Wisatawan Lokal Bayar Rp 750.000, Ini Penjelasan Luhut
Dari kacamata perlindungan terhadap cagar budaya, Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Gadjah Mada, Prof Dr Sri Margana, sepakat bahwa, "Membatasi kunjungan untuk preservasi heritage yang sudah ribuan tahun umurnya itu baik.”
Menurutnya, pembatasan pengunjung perlu dilakukan. Pasalnya, setiap tahun, jumlah wisatawan di Borobudur semakin berjubel di area yang terbatas, sehingga pengunjung tak dapat menikmati kunjungannya dengan nyaman.
Baca juga: Luhut Pertimbangkan Tarif Khusus Masuk Candi Borobudur bagi Warga Jateng-DIY
Namun, Sri tidak sepakat dengan rencana pemberlakuan tiket naik Rp 750.000 bagi wisatawan domestik.
"Membatasi kunjungan dengan cara menaikkan tiket secara ugal-ugalan itu juga akal-akalan saja, mau melindungi obyeknya tetapi tidak mau berkurang penghasilannya," ungkapnya, diolah dari pemberitaan Kompas.com, yang dikutip dari BBC Indonesia edisi Sabtu (5/6/2022).
Baca juga: Tarif Selangit untuk Nikmati Keindahan Candi Borobudur
Sri memberikan dua solusi terkait pembatasan kunjungan, alih-alih menaikkan harga tiket hingga ratusan ribu rupiah.
"Masih ada cara yang lebih bijak, yaitu dengan membatasi kuota kunjungan, khususnya bagi para pengunjung rombongan dengan melakukan reservasi lebih dulu," tuturnya.
"Atau mengatur aliran pengunjung sedemikian rupa sehingga tidak merusak heritage. Misalnya membedakan tiket bagi mereka yang ingin naik ke candi atau hanya berkeliling di sekitar candi," jelasnya.
Baca juga: Naik ke Candi Borobudur Bakal Dibanderol Rp 750.000, Begini Respons Ganjar
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.