Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Ekstrem di Gunung Lawu, Jumlah Pendaki Lewat Jalur Cemoro Kandang Menurun

Kompas.com - 29/05/2022, 18:04 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Cuaca ekstrem melanda Gunung Lawu, Kebupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Akibatnya, jumlah pendaki menurun.

Petugas Basecamp Cemoro Kandang Bambang Saryadi mengatakan, suhu di puncak Gunung Lawu hampir mendekati nol derajat celcius.

Baca juga: Alasan Mulia Mbok Yem Tetap Akan Jualan di Puncak Gunung Lawu meski Harus Ditandu

"Kalau di puncak mencapai 3-4 derajat celcius, tadi malam yang naik hanya 70 pendaki sangat berkurang dari hari biasanya karena cuaca ekstrem ini," jelas Bambang Saryadi saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (29/5/2022).

Pada pekan lalu, jumlah pendaki yang melewati jalur Cemoro Kandang mencapai 100 orang lebih.

Kenaikan jumlah pendaki pada pekan lalu, bukan hanya karena cuaca yang mendukung. Namun, juga ditutupnya jalur pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur.

Bambang mengimbau calon pendaki mempersiapkan diri lebih baik sebelum melakukan pendakian ke Gunung Lawu.

 

"Harus siapkan fisik, perlengkapan harus safety, kayak matel, baju ganti karena terkadang itu ada yang hipo (Hipotermia) itu kan karena telat makan dan baju basah. Kan tidak bawa baju ganti, karena baju basah buat istirahat itu sangat bahaya," jelas Bambang.

Baca juga: The Lawu Park Tawangmangu: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik

Petugas juga melakukan pengecekan di Basecampa Cemoro Kandang. Mengingat kondisi cuaca ekstrem diperkirakan cepat berubah.

"Tidak bisa diprediksi. Karena seharusnya bulan ini musim Kemarau. Tapi disini hujan terus. Ya karena cuaca lagi ekstrim begini," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Yogyakarta
Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Yogyakarta
Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Yogyakarta
Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Yogyakarta
Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Yogyakarta
Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Yogyakarta
Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Yogyakarta
Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Yogyakarta
Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Yogyakarta
9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

Yogyakarta
Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com