Kemudian Banten (1 kasus pending klasifikasi, DI Yogyakarta (1 kasus pending klasifikasi), Jawa Timur (2 kasus pending klasifikasi), Bali (2 kasus pending klasifikasi), Nusa Tenggara Barat (1 pending klasifikasi) dan Sulawesi Selatan (1 kasus pending klasifikasi).
"Kelompok usia yang terbanyak terkena hepatitis akut adalah 0 sampai 5 tahun ada 11 orang ya 6,87 persen, usia 6-10 tahun ada 3 orang, dan 11-16 tahun 2 orang," ujarnya.
Syahril melanjutkan, hingga saat ini, tercatat 4 pasien meninggal dunia yang terdiri dari 1 probable dan 3 orang berstatus pending klasifikasi.
Baca juga: Cegah Hepatitis Akut, Dinkes Banten Bakal Sweeping Anak yang Belum Imunisasi
Pasien yang meninggal, kata dia, berusia 2 bulan, 1 tahun, 8 tahun dan 14 bulan.
Selain itu, ada 19 kasus dugaan hepatitis akut berstatus discarded/dikeluarkan karena hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa 11 pasien menderita demam berdarah dengue (DBD), 3 orang terjangkit bacterial sepsis, 2 orang hepatitis A, 1 orang dilated cardiomyopathy, 1 orang drug induced hepatitis dan 1 orang leukimia.
"Jadi dari 35 kasus, 19 sudah discarded, sehingga kita tinggal 16 orang," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.