YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Satu balita asal Jawa Tengah menjalani perawatan dalam salah satu rumah sakit di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), karena diduga terjangkit hepatitis akut.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan, sampel balita itu sudah dikirim ke Laboratorium Kementerian Kesehatan di Jakarta untuk diperiksa lebih lanjut.
"Pagi ini kita zoom meeting dengan tim ahli di pusat. Jadi kasus di Yogyakarta masih harus ada penelitian lagi," katanya saat dihubungi wartawan, Rabu (25/5/2022).
"Jadi belum bisa disebutkan bahwa itu hepatitis akut," imbuh dia.
Baca juga: Kasus Pertama Hepatitis Akut di Banten, Pasien Dirawat di RS Mandaya Tangerang
Balita perempuan itu masih berusia satu tahun tiga bulan. Saat ini, pasien tersebut masih terus dalam pemantauan tenaga ahli.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan, data hingga 23 Mei 2022 menunjukkan bahwa ada penambahan dua kasus dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya di Indonesia.
Sebanyak dua kasus tersebut, kata dia, ditemukan di Banten dan Sulawesi Selatan dengan status pending klasifikasi.
Dengan demikian, saat ini, total ada 16 kasus dugaan hepatitis akut di Indonesia.
"16 kasus ini terdiri dari 1 orang probable, kemudian 15 kasus adalah pending klasifikasi," kata Syahril dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (24/5/2022).
Baca juga: Cegah Hepatitis Akut, Dinkes Banten Bakal Sweeping Anak yang Belum Imunisasi
Syahril mengatakan, 16 kasus tersebut tersebar di 10 provinsi di antaranya yaitu Sumatera Barat (1 kasus pending klasifikasi), Jambi (1 kasus pending klasifikasi), Bangka Belitung (1 kasus pending klasifikasi), DKI Jakarta (1 kasus probable, 4 pending klasifikasi).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.