Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Rekaman Mobil Menabrak Lansia Bermotor Hendak Menyeberang, 2 Korban Terpental

Kompas.com - 21/05/2022, 13:00 WIB
Dani Julius Zebua,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Penanganan awal

Penanganan awal korban kecelakaan kunci keberhasilan penanganan korban pada tahap berikutnya. Penanganan tepat demi mencegah keparahan dari korban.

Wisnu Rangga mencontohkan, kasus sepasang lansia itu bisa dibawa ke IGD dengan penanganan awal baik, sehingga bisa ditangani berikutnya oleh rumah sakit.

“Kami menangani dua dari beberapa kejadian laka lantas hari (Jumat) itu,” kata Rangga.

Wisnu Rangga menyayangkan masih banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya penanganan awal yang benar.

Yakni dengan menunggu tenaga medis terlatih, baik untuk memindahkan korban maupun membantu korban kecelakaan.

Banyak terjadi sebaliknya, korban langsung diangkat, ditarik, didudukkan bahkan dikasih minum.

Baca juga: Diburu hingga Banjanegara, Maling Motor di Kulon Progo Ditangkap Saat Hendak Tidur

 

Beberapa kasus, korban langsung dinaikkan ke mobil pickup, dipegang seadanya, dikirim ke rumah sakit terdekat.

Menurut Rangga, kegagalan penanganan awal bisa menambah parah derita atau luka, bahkan bisa mengakibatkan kematian.

“Tingkat fatalitasnya bisa lebih tinggi,” kata Rangga.

Rangga berharap, masyarakat bisa menunggu kedatangan tim yang lebih terlatih.

Ia mencontohkan, PMI memiliki respons cepat ambulans.

Paling tidak 10-15 menit ambulans sudah tiba di TKP, sejak laporan diterima.

Rangga menggambarkan, Jumat kemarin saja ada enam kecelakaan. Dua di antaranya ditangani oleh PMI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Yogyakarta
Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Yogyakarta
30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com