Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Ujaran Kebencian Guru Besar UGM ke Ade Armando, Begini Perkembangan Kasusnya

Kompas.com - 17/05/2022, 20:36 WIB
Wijaya Kusuma,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dugaan ujaran kebencian yang dilakukan Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Karna Wijaya, ke pegiat media sosial Ade Armando telah dikirim ke dewan kehormatan kampus.

Saat ini kasus tersebut sedang diproses di Dewan Kehormatan Universitas Gadjah Mada (UGM).

"Kasusnya Prof Karna Wijaya pada prinsipnya kami rektorat, rektor telah mengirimkan kasus tersebut ke dewan kehormatan universitas," ujar Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Panut Mulyono di Balairung, Selasa (17/05/2022).

Baca juga: Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Dosen UGM Bakal Lapor Balik Guntur Romli

Panut mengatakan, saat ini dewan kehormatan universitas masih berproses. Dewan kehormatan akan memanggil Karna Wijaya dan pihak-pihak terkait untuk meminta informasi.

Dari data-data yang didapat, dewan kehormatan universitas akan membuat rekomendasi untuk rektor.

"Nah nanti dari semua data yang komperhensif lalu dewan kehormatan universitas menyampaikan rekomendasi kepada rektor tentang apa yang harus dilakukan oleh rektor terkait kasus tersebut," tegasnya.

Panut mengaku masih menunggu proses di dewan kehormatan universitas selesai. "Ya tergantung mereka dewan kehormatan itu bisa menyelesaikan tugasnya," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (UGM) Karna Wijaya menjadi pembicaraan setelah berkomentar di media sosialnya terkait insiden yang dialami pegiat media sosial, Ade Armando.

Karna Wijaya pun telah meminta maaf atas kegaduhan yang ditimbulkan karena unggahan di akun Facebook-nya.

Baca juga: Diduga Sampaikan Ujaran Kebencian untuk Ade Armando, Dosen UGM Minta Maaf

Dia mengaku unggahan di akun Facebook-nya yang mengomentari insiden Ade Armando hanya "gojekan" atau candaan biasa.

"Saya mohon maaf atas kegaduhan ini, terutama karena melibatkan Universitas Gadjah Mada. Dalam tanda kutip, mungkin sedikit pencemaran," ujar Karna Wijaya saat ditemui di Balairung usai dimintai keterangan oleh Rektor UGM dan Dekan FMIPA, Senin (18/4/2022).

Karna Wijaya berujar, unggahan di akun Facebook-nya bukan bermaksud untuk membuat kegaduhan. Unggahan tersebut hanya sebatas bercanda.

"Saya mem-posting sesuatu yang sebetulnya hanya gojekan biasa ya. Bahkan, mungkin statement-statement yang dibuat soal Ade Armando dan sebagainya itu lebih sadis. Tetapi, itu kan sebuah gojekan saja terhadap apa namanya kejadian seperti itu," ucapnya.

Karna Wijaya menuturkan, unggahan di akun Facebook-nya tidak hanya mengomentari tentang Ade Armando, tetapi juga mengomentari tentang maraknya klitih dan kasus lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com