MAGELANG, KOMPAS.com - Perayaan Tri Suci Waisak 2566 BE kembali dipusatkan di Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, setelah terhenti dua tahun akibat pandemi Covid-19.
Meskipun demikian, seluruh rangkaian kegiatan diadakan terbatas dan menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 secara ketat.
Rangkaian perayaan Waisak 2566 BE di Candi Borobudur diawali bakti sosial (baksos) pembagian sembako kepada 2.560 warga kurang mampu di sekitar Candi Borobudur, Candi Mendut dan Candi Pawon. Selain itu juga untuk pegawai PT Taman Wisata Candi Borobudur (TWC).
Baca juga: Ada Rangkaian Perayaan Waisak, Candi Borobudur Tetap Ramai Dikunjungi Wisatawan
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Jawa Tengah, Tanto Soegito Harsono mengatakan, baksos Tri Suci Waisak tahun ini diadakan tanpa ada pengobatan gratis massal dengan alasan prokes Covid-19.
Pengobatan gratis biasanya rutin digelar dengan melibatkan ratusan dokter, tenaga kesehatan, dan relawan.
"Pengobatan massal tidak kita adakan tahun ini, karena untuk mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 pasca-libur Lebaran. Kemudian, banyak dokter dan tenaga kesehatan yang berkonsentrasi di rumah sakit," ujar Tanto, di sela-sela kegiatan.
Tanto mengatakan, atas pertimbangan prokes itu pula perayaan Tri Suci Waisak 2566 BE digelar dengan pembatasan jumlah peserta, yakni hanya 1.299 orang.
Biasanya, kegiatan hari besar umat Buddha ini diikuti hingga 5.000 peserta dari berbagai daerah di Indonesia dan beberapa negara Asia.
Walaupun dibatasi, namun segenap umat Buddha merasa bersyukur karena dapat merayakan hari besar bersama di Candi Agung Borobudur.
Baca juga: 10 Tradisi Waisak dari Berbagai Negara di Dunia
Mereka akan turut berdoa untuk kondisi bangsa dan negara, dengan memanjatkan harapan agar pandemi segera berlalu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.