Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Sapi Turun akibat PMK, Pedagang di Gunungkidul Tak Khawatir

Kompas.com - 13/05/2022, 13:39 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Adanya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak membuat harga sapi di Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami penurunan. Hal ini dirasakan pedagang sapi asal Nglipar Gunungkidul, Sukamto. 

Dia menyebut harga jual ternaknya mulai terasa turun sejak kemarin.

"Selisihnya lumayan, bisa turun ke kisaran Rp 1 jutaan," kata Sukamto, Jumat (13/5/2022).

Dikatakannya, harga pasaran normal untuk seekor sapi biasanya mencapai Rp 16 juta. Sementara saat ini harganya bisa turun hingga kisaran Rp 14,5 juta per ekornya.

Baca juga: Pemkab Sleman Bentuk Gugus Tugas untuk Antisipasi Penularan PMK Sapi

Meski demikian, ia mengaku tidak terlalu khawatir soal PMK. Sebab menurutnya, penyakit ini sudah ada sejak lama dan diketahui oleh peternak hingga pedagang hewan.

"Kebanyakan sudah paham dan tahu juga cara menanganinya," ucap Sukamto.

Antisipasi Pemkab Gunungkidul

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul melakukan pemantauan terhadap hewan ternak di pasar hewan untuk mengantisipasi munculnya PMK.

Kepala DPKH Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengatakan saat ini pemantauan ke seluruh pasar hewan kini lebih digencarkan. Hal ini dilakukan setiap pasaran hewan pada hari tertentu dalam penanggalan jawa.

Pihaknya juga menyiapkan Tim Unit Reaksi Cepat (URC) yang disiagakan di seluruh kapanewon lewat Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan). Tim inilah yang akan banyak terjun langsung untuk melakukan pemantauan ke pasar hewan.

"Koordinasi juga kami lakukan dengan provinsi, terutama mengantisipasi masuknya ternak dari luar daerah ke Gunungkidul," kata Wibawanti kepada wartawan di kantornya Jumat (13/5/2022)

Sementara pagi ini DPKH melakukan pemantauan di Pasar Hewan Siyono Harjo di Kapanewon Playen. Petugas melakukan pemeriksaan terhadap hewan ternak milik pedagang.

"Pasar hewan besar dinas turun langsung. Kemudian di pasar hewan yang lebih kecil menjadi tanggung jawab Puskeswan," kata Retno ditemui di pasar Hewan Siyono Harjo.

Pemantauan berupa kewaspadaan dini dilakukan dengan pemantauan fisik pada hewan dan tindakan pemeriksaan.

Dijelaskan PMK berpotensi menyerang hewan berkuku belah. Gejala yang terlihat adalah demam, air liur kental, gelisah, hingga tidak bisa berdiri lantaran kesakitan pada kakinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Yogyakarta
Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Yogyakarta
Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Dorong Hak Angket Usai Putusan MK, Pakar Hukum UGM: Yang Merusak Demokrasi Harus Bertanggungjawab

Yogyakarta
Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Ketum PP Muhammadiyah Menghargai Sikap Kenegarawanan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal Putusan MK

Yogyakarta
Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Singgih Raharjo Terancam Gagal Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui Golkar

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Yogyakarta
Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Kecelakaan Bus Wisatawan di Bantul, Uji KIR Mati Sejak 2020

Yogyakarta
Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta Diklaim Turunkan Kasus DBD 77 Persen

Yogyakarta
Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Gempa Pacitan Dirasakan Warga Gunungkidul dan Bantul

Yogyakarta
9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

9 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Kota Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes

Yogyakarta
Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Nekat Lewati Jalur Jip Lava Tour Merapi, Mobil Wisatawan Terjebak Satu Jam di Kali Kuning

Yogyakarta
Pilkada Yogyakarta, Pj Wali Kota Singgih Raharjo Ambil Formulir Penjaringan Bakal Calon Partai Golkar

Pilkada Yogyakarta, Pj Wali Kota Singgih Raharjo Ambil Formulir Penjaringan Bakal Calon Partai Golkar

Yogyakarta
DPD Golkar Gunungkidul Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Siapa Saja yang Sudah Mendaftar?

DPD Golkar Gunungkidul Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Siapa Saja yang Sudah Mendaftar?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com